Â
Memang, Â mereka akhirnya meminta maaf, bahkan diberhentikan sebagai kader, namun apa yang mereka lakukan tak akan mungkin hilang dari ingatan. Bersikap mesra dengan penjajah, pembunuh kaum muslim, dan yang terbanyak perempuan dan anak-anak. Apa yang bisa diambil manfaatnya? Israel sepanjang menjajah Palestina tak pernah paham bahasa apapun kecuali perang. Bahkan Mahkamah Internasional dan PBB bak macam ompong menghadapi Israel.
Â
Mereka mengaku sebagai filsuf agamawan, kedok manis yang sangat jelas menunjukkan  keilmuan dan integritas  mereka tak berguna dalam agama. Dan masih banyak lagi hari ini tindakan kaum muslim yang justru mencoreng muka Islam. Seolah benar bahwa Islam itu bodoh, miskin, kumuh dan tak layak jadi pemimpin.  Padahal itu hanya topeng yang dipasang agar kaum muslim sendiri ragu dengan agamanya.
Â
Memanglah sulit meyakinkan lalat yang hinggap di tumpukan sampah, bahwa bunga lebih baik. Mereka terus menerus menjadikan saudara seiman sebagai umpan, jelas demi kemanfaatan dunia. Entahlah demi apalagi, terlebih ketika pihak kafir memanfaatkan tenaga, waktu dan pikiran mereka dengan sejumlah kerjasama dan manfaat materi.
Â
Untuk itulah moderasi beragama adalah racun mematikan bagi kaum muslim, sebab ia sikap kontradiktif dari seorang muslim yang seharusnya. Yaitu toleransi, menjaga nilai-nilai sekuler, semua agama sama, jihad dan dakwah dikriminalkan. Intinya mengambil ide kafir barat dan membuang syariat Islam.
Padahal  Rasulullah saw. Bersabda, "Siapa saja yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka." (Abu Dawud, Sunan Ab Dwd, 11/48).
Atau sabda Rasulullah Saw. ,"Bukan termasuk golongan kita (umat Islam) siapa saja yang menyerupai kaum selain kita. Janganlah kalian menyerupai kaum Yahudi maupun Nasrani. Sungguh salam kaum Yahudi adalah isyarat dengan jari-jemarinya, sementara salam orang Nasrani adalah isyarat dengan telapak tangannya". (An-Nasa'i, As-Sunan al-Kubr, 6/92).
Bangga Dengan Islam