Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berita Basi, Menjadi Beban dalam Menulis Opini? No Way!

16 Mei 2023   11:42 Diperbarui: 16 Mei 2023   11:46 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi para Opinier, penulis opini, berita adalah bahan baku utama dan harus ada. Fresh, up to date, kekinian dan lengkap agar opini pun cetar membahana, "fresh from the oven" hangat , wangi sampai di pembaca, bahan jika bisa tak hanya banyak yang baca tapi juga laris di share ulang.

 

Itu idealnya, tapi mana ada di dunia ini kondisi yang benar-benar ideal bukan? Terkadang penulis kelas kakap pun, yang ia lama berkecimpung di dunia peropinian juga dihinggapi rasa malas, jenuh hingga ingin berhenti menulis. Lebih akut lagi, hibernasi berlama-lama seolah menulis menjadi beban terberat dalam hidupnya.

 

TOR (Term of  Reference) atau TOS (Tulisan Opini Singkat) yang sejatinya ada untuk memudahkan penulis menentukan tema dan ulasan tulisan opininya lewat begitu saja bahkan hingga kadaluarsa. Tidak hot lagi sebab sudah tergantikan oleh berita lain, ada yang lebih viral padahal yang viral sebelumnya belum ketulis

Panik? Iyalah, masak engga? Bahkan tak jarang malah menjadi simalakama, mau tetep nulis berita lama sudah basi, mau gak ditulis mengikuti berita baru gak keburu atau bahkan malah ambyar. Ujung-ujungnya yang sudah akut malah lanjut hibernasi.

Saya ada beberapa tips untuk mengatasinya, siap menyimak? Untuk beberapa penulis bisa jadi tips saya sudah tidak asing, tapi tak ada salahnya kita refresh ulang

Pertama, Tatabuk ( terus mengikuti satu berita secara konsisten)

Setiap berita sejatinya selalu berlanjut. Terutama jika berita viral. Media akan terus mengulik dan menggali dari berbagai sisi, ingat berita viral "staycasion" terlarang pegawai di sebuah perusahaan di kota Karawang agar mendapatkan perpanjangan kontrak? Jika anti semua mengikuti beritanya, tak hanya sudah diberitakan perusahaan yang bergerak di bidang apa, tapi juga direktur yang cabul itu, sudah dipecat, kini malah beritanya beralih menguliti sisi kehidupan karyawati yang melaporkan perbuatan bosnya ke polisi.

 

Mengapa demikian? Selain karena literasi masyarakat negara +62 ini rendah, suka berita yang "heboh" doang , media juga butuh memanfaatkan momen viral ini untuk menaikkan rating kunjungan ke web mereka.

 

Bagi kita, ini adalah kesempatan emas, kita dimudahkan mengambil fakta dari sisi mana pun. Ambil tanggal  yang memuat perkembangan fakta terkini, letakkan di lead (awal) tulisan kita lanjutkan dengan fakta lama yang kita miliki yang belum sempat kita tulis sebelumnya.

 

Kedua: Mix and Match

Gak hanya OOTD yang harus di mix and match atau padu padankan ya, ide atau tema juga bisa. Gabungkan judul atau tema di TOR/TOS dengan fakta terkini yang mirip. Contoh:

1.May Day (TOR/TOS) dengan pelaporan karyawati yang diminta Staycation agar bisa perpanjang kontrak. Analisanya: tak hanya kesejahteraan yang tidak didapat buruh, UU cipta kerja omnibuslaw yang merugikan pekerja, tapi juga keamanan dan suasana kerja yang tidak kondusif bagi pekerja perempuan.

 

2.Maraknya persewaan baju adat dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (TOR/TOS). Analisanya: adakah hubungan antara keduanya dan inikah potret pendidikan yang bakal menghasilkan generasi cemerlang?

3.Pidato Megawati "Koruptor Insyaf" dengan peringatan Hari Korupsi Internasional (TOR/TOS). Dan lainnya.

Ketiga: Tetap Posting Berita Lama

Maksudnya, kita tetap menulis tema atau berita lama, namun tidak kita kirim ke media, percayalah, satu tema bisa bertahan lebih dari dua Minggu bahkan dengan judul yang sama, hehehe..Afwan curcolnya Redpel media ini ya..

Lantas kirim kemana? Inilah yang sering saya motivasikan kepada para penulis ketika mengisi materi seperti malam ini, yaitu membuat akun di platform umum. Kalau selama ini kita hanya punya akun FB, IG atau Channel telegram, platform umum ini lebih menguntungkan, pembacanya lebih banyak, lebih umum dan tak butuh kekinian. Bebas,menulis apapun asalkan sesuai dengan ketetapan platform tersebut.

 

Dan hari ini, banyak sekali platform umum yang bisa kita miliki, seperti Kompasiana,Retizen Republika, KMB, Suara Netizen Indonesia, Whattpad dan lain sebagainya. Sebagian ada yang bisa dimonetisasi, sebagian tidak. Itu hanya pilihan, yang jelas tujuan utama kita opini tersebar bisa tercapai.

 

Bisa juga dengan membuat akun blog pribadi, yang gratis seperti yang disediakan google, misalnya blogspot.com atau yang berbayar seperti wordpress.com dan lain-lain. Benefitnya untuk kita banyak, hanya dengan sedikit kreatif dan berani improvisasi ternyata selain tulisan kita tetap bisa tayang meski tema gak up to date, juga semakin menajamkan sense opini kita. Karena setiap tulisan ada jodoh pembacanya, maka pasti pada saat yang tepat akan ada pembaca yang tepat pula.

 

Demikian tiga tips dari saya, semoga bisa membantu para penulis di sini yang seolah kehabisan amunisi untuk menulis karena terkendala tema basi. Semoga, setelah membaca tips dari saya jadi bersemangat dan berani bilang, " Berita basi, malas nulis? NO WAY!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun