Begitu serius mengurus pindah IKN, membangun infrastruktur raksasa yang tak dibutuhkan rakyat, bahkan terburu nafsu mengekspor SDA demi "kecukupan" uang negara, kapan berpikir untuk rakyat secara riil? Bukan rakyat dalam tanda kutip. Keadaan ini hanya ada karena penerapan aturan yang berdasar pada sekulerisme, pemisahan aturan Allah dari kehidupan. Padahal Allah jelas memerintahkan manusia hanya menggunakan syariat untuk memperoleh kesejahteraan.Â
Allah swt berfirman dalam QS Ali Imran:32 yang artinya,"Katakanlah: hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul. Tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguh-nya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir". Sebutan kafir di sini bukan mengarah kepada non Muslim, namun Muslim sendiri yang secara nyata menolak syariat Allah dan menghendaki hukum manusia yang berlaku. Dimana hal itu merupakan tindakan penolakan dan pengingkaran yang nyata, yang dalam Islam disebut kafir. Maka, yakinkah kita akan selamat melalui badai pandemi yang kedua kali, kali ini dari Omicron?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H