Dan jelas, subsidi terbuka yang diambil pemerintah tidak akan menyelesaikan persoalan akar, karena kelangkaan minyak dan melambungnya harga berawal dari produsen CPO yang lebih memilih menjual produknya ke luar negeri. Selisih harga yang tinggi yang menarik perhatian mereka, padahal mereka menanam sawitnya di tanah milik negara dan umum.Â
Industri Indonesia juga lemah, sebab hanya mampu mengelola dari bahan mentah menjadi CPO saja, sementara proses selanjutnya yang mengelola adalah industri negara asing. Kita beli minyak jadinya, padahal kitalah penghasil sawit terbesar di dunia menyalip Malaysia, bukankah ironi?
Keberpihakan negara kepada investor asing inilah yang turut menyumbang langkanya minyak. Padahal dari aktifitas jual beli CPO indonesia hanya terima pajak dan royaltinya saja. Sungguh keadaan yang tidak idealis. Akhirnya, memang kita harus bisa mencabut aturan kapitalis dan menggantinya dengan aturan Islam yang lebih memberikan bukti bukan janji, memberikan kesejahteraan hakiki bukan pembuat Panic buying di setiap komoditas pasar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI