Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyimpan Sel Telur Untuk Masa Depan Lebih Baik?

19 Januari 2022   21:07 Diperbarui: 19 Januari 2022   21:24 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Viral sebuah pengumuman dari salah satu publik figur negeri ini, intinya dia mengumumkan telah terkabulnya sebuah keinginan yang sudah ia pendam empat tahun lalu, yaitu menyimpan Sel telurnya dalam sebuah simpanan berteknologi tinggi. Meski sebelumnya sudah ada publik figur yang lain yang juga melakukannya, namun karena sosok ini penuh sensasi justru boomingnya setelah pernyataannya keluar dari lisannya. 

Alasan yang paling utamanya adalah karena ia ingin menyimpan kualitas terbaik dari sel telurnya, sekaligus untuk mengantisipasi kemungkinan rusak di kemudian hari karena penyakit rahim. Sambutan baik datang bertubi-tubi dari dunia pihak kedokteran dan tentu fans beratnya. 

Teknologi penyimpanan ini mirip dengan teknologi vertilizer atau pada program bayi tabung. Dan harganya di negara manapun kecuali India memang relatif mahal, sebab tak hanya menyangkut harga untuk prosedur pengambilan sel telur melainkan juga sewa storage dan perawatan.

Di luar negeri, Amerika Serikat misalnya biaya rata-rata untuk membekukan telur berkisar US$15.000 hingga US$20.000 (termasuk perawatan, pengobatan, dan penyimpanan) per siklus menurut FertilityIQ. Rata-rata, wanita memilih untuk menjalani dua siklus dan biaya tahunan untuk menyimpan telur Anda dapat berkisar antara US$600 hingga US$1.000 tergantung pada fasilitasnya.

Mantan ilmuwan lab andrologi dan embriologi Claire O'Neill seperti dikutip parents.com mengatakan,"Membekukan sel telur tidak berarti Anda tidak dapat hamil secara alami dan juga tidak menjamin kehamilan yang sukses di masa depan. Tapi itu meningkatkan peluang Anda jika Anda tidak bisa hamil secara alami. Jika Anda memang mengalami kesulitan untuk hamil, Anda akan memaksimalkan peluang perawatan kesuburan di masa depan yang mengarah ke bayi." (solopos.com,17/1/2022).

Lagi-lagi kapitalis melihat ada celah dari adanya krisis seks yang marak di beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang, Cina, Singapura dan lainnya. Mereka mengatasnamakan kesehatan terbaik di masa mendatang guna menangani masalah menurunnya keinginan generasi muda untuk menikah bahkan membina rumah tangga. 

Menjembatani komunitas yang tak ingin terbebani dengan kerepotann berumah tangga, ancaman penyakit kronis yang kian bertambah dan sulit disembuhkan karena selalu berakhir kematian. Memfasilitasi insting memiliki keturunan bagi mereka yang mereka lebih berkualitas jika single, sebab dengannya karier semakin baik, koneksi meluas dan harapan masa depan lebih cerah mudah tercapai. 

Yang jelas, ini memiliki peluang yang besar menjadi gaya hidup kaum liberalis sekuler. Apalagi jika sudah ada publik figur yang membiarkan maka tak ayal, kelatahan nitizen negeri dengan kode negara +062 . Pelaku menghendaki telurnya tetap dalam keadaan baik, namun perilaku tidak ada perubahan dari sikap bebas nilai apalagi agama, adakah jaminan baginya masih baik-baik saja ketika tiba saatnya ia ingin menikah dan berumah tangga. 

Dan seakan ini melegitimasi bahwa aku memiliki jaminan bisa memiliki keturunan terbaik, sekalipun kelak aku menderita sakit rahim dan lain sebagainya. Adakah jaminan ia akan hidup selama itu? Mengapa ia tidak memilih menikah saja dan membina keluarga yang berkualitas yang nyata-nyata akan memberikannya investasi pahala baik dunia akhirat. Bahkan lebih menjanjikan daripada investasi apapun di dunia, ketika seorang anak yang terlahir dari rahimnya (tidak disimpan) kemudian menjadi anak yang tumbuh penuh dengan suasana keimanan, bertakwa dan berbakti kepada orangtuanya. 

Dalih tak masuk akal dari orang yang pesimis, berandai-andai, tak yakin karunia Allah SWT. Sehingga meskipun tak ada uzur syar'i ia menjaminkan masa depan sel telurnya sendiri. Bukan pula orang yang disebut berjaga-jaga jika hanya untuk kesehatan dan memanfaatkan saat terbaik kualitas terbaik dari telurnya. Justru inilah bukti sekuler liberalis telah menciptakan manusia dengan mindset khayali. Panjang angan. Sementara dalam Islam sebaik-baik persiapan adalah mempersiapkan bekal akhirat, kematian bukan akhir segalanya tapi permulaan dari hidup abadi. 

Tindakannya hanya sekedar mencari sensasi dan bukan solusi dari problem yang sebenarnya muncul dari kebodohannya akan agama. Ya publik figur itu beragama Islam, akhirnya terbaca betapa dangkalnya pemahamannya terhadap kehendak Ilahi kepada dirinya. Jika saja ia mempelajari agamanya, tentulah ia dapat menemukan bahwa jaminan keabadian dan hidup yang lebih baik dunia akhirat adalah ketika berpegang teguh pada syariatnya. Bukan yang lain. Allah berfirman, yang artinya,"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". (QS Az Zariyat :56).

Ibadah tentu konteksnya bukan sekedar shalat atau zakat saja, tapi juga berumah tangga, bahkan dikatakan berumah tangga adalah ibadah sepanjang usia. Rasulullah bersabda,"Wahai para pemuda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, maka hendaklah dia menikah, karena sesungguhnya nikah dapat menjaga pandangan dan memelihara kemaluan dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah benteng baginya." (HR. Bukhari no. 5066).

Begitupun Allah juga berfirman, yang artinya: "Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32).

Dalam sebuah pernikahan Allah menjanjikan karunia yang maha luas serta diberikannya kemampuan untuk meraihnya. Jika kini pernikahan terlihat seperti momok, itu tak lain karena stimulasi yang dimunculkan penguasa bukan gambaran pernikahan yang baik dan syari, melainkan gambaran melalui kacamata agen kafir yang justru menunjukkan fakta sebaliknya, seperti tayangan layangan putus yang menampilkan adegan ranjang dan pemahaman fakta poligami yang salah. Mereka ingin menjauhkan kaum Muslim dari pengaturan Islam. 

Maraknya situs-situs porno yang tak mampu dibredel dengan alasan alamat web tak terlacak dan lainnya. Bahkan pelaku-pelaku pornoaksi dan pornografi tetap aman tak terciduk undang-indang yang justru lembek di hadapan pezina sendiri. Cobalah kita pikirkan, jika aturan dari Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya, akankah menciptakan kerusakan? Mereka hanya meracuni, sedangkan atas tubuh mereka sendiri mereka tak kuasa menggerakkannya. 

Menikah dan bangun keluarga itu lebih baik, sesuai fitrah Allah, dimana melestarikan jenis manusia hanya bisa didapat dari sebuah pernikahan. Namun hal ini butuh ekosistem yang menunjang pernikahan agar bisa menjadi bagian dari ibadah, yaitu dengan aturan dari Allah yang diterapkan di berbagai aspek kehidupan dan fokusnya pada pelayanan, bukan penghasil materi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun