Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyimpan Sel Telur Untuk Masa Depan Lebih Baik?

19 Januari 2022   21:07 Diperbarui: 19 Januari 2022   21:24 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindakannya hanya sekedar mencari sensasi dan bukan solusi dari problem yang sebenarnya muncul dari kebodohannya akan agama. Ya publik figur itu beragama Islam, akhirnya terbaca betapa dangkalnya pemahamannya terhadap kehendak Ilahi kepada dirinya. Jika saja ia mempelajari agamanya, tentulah ia dapat menemukan bahwa jaminan keabadian dan hidup yang lebih baik dunia akhirat adalah ketika berpegang teguh pada syariatnya. Bukan yang lain. Allah berfirman, yang artinya,"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". (QS Az Zariyat :56).

Ibadah tentu konteksnya bukan sekedar shalat atau zakat saja, tapi juga berumah tangga, bahkan dikatakan berumah tangga adalah ibadah sepanjang usia. Rasulullah bersabda,"Wahai para pemuda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, maka hendaklah dia menikah, karena sesungguhnya nikah dapat menjaga pandangan dan memelihara kemaluan dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah benteng baginya." (HR. Bukhari no. 5066).

Begitupun Allah juga berfirman, yang artinya: "Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32).

Dalam sebuah pernikahan Allah menjanjikan karunia yang maha luas serta diberikannya kemampuan untuk meraihnya. Jika kini pernikahan terlihat seperti momok, itu tak lain karena stimulasi yang dimunculkan penguasa bukan gambaran pernikahan yang baik dan syari, melainkan gambaran melalui kacamata agen kafir yang justru menunjukkan fakta sebaliknya, seperti tayangan layangan putus yang menampilkan adegan ranjang dan pemahaman fakta poligami yang salah. Mereka ingin menjauhkan kaum Muslim dari pengaturan Islam. 

Maraknya situs-situs porno yang tak mampu dibredel dengan alasan alamat web tak terlacak dan lainnya. Bahkan pelaku-pelaku pornoaksi dan pornografi tetap aman tak terciduk undang-indang yang justru lembek di hadapan pezina sendiri. Cobalah kita pikirkan, jika aturan dari Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya, akankah menciptakan kerusakan? Mereka hanya meracuni, sedangkan atas tubuh mereka sendiri mereka tak kuasa menggerakkannya. 

Menikah dan bangun keluarga itu lebih baik, sesuai fitrah Allah, dimana melestarikan jenis manusia hanya bisa didapat dari sebuah pernikahan. Namun hal ini butuh ekosistem yang menunjang pernikahan agar bisa menjadi bagian dari ibadah, yaitu dengan aturan dari Allah yang diterapkan di berbagai aspek kehidupan dan fokusnya pada pelayanan, bukan penghasil materi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun