Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Begadang Jangan Begadang...

20 Juli 2021   23:56 Diperbarui: 21 Juli 2021   00:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, semestinya tak hanya melakukan sidak dan penutupan tempat bekerja secara paksa saja. Namun juga menjamin mereka bisa kembali bekerja menafkahi keluarganya, dengan mudah dan halal pastinya. 

Bagaimana periayaan negara yang seharusnya yang dicontohkan Rasulullah Saw? Setelah peristiwa hijrah ke Madinah, beliau menegakkan sebuah negara dengan dasarnya syariat. Segala kebutuhan rakyat dipenuhi dengan berbekal apa yang dikatakan syariat. Maka, penerapannya tak setengah-setengah. 

Jaminan sejahtera bagi rakyatnya, dipastikan melalui mekanisme pengumpulan zakat, pemberian negara, pembiayaan melalui Baitul mal, penyediaan sarana dan prasarana untuk kepentingan umum dan lain sebagainya. 

Dari sisi penguasanya pun terdapat teladan yang tak sepele, semua dalam rangka untuk memudahkan urusan rakyat, tak terbetik keinginan untuk hanya memperkaya diri, partai maupun golongan. Bahkan tak tunduk pada peraturan negara asing. 

Bagaimana Umar bin Khattab yang rela hanya makan roti yang dibalur minyak ketika rakyat mengalami wabah kekeringan hingga tak ada panen dan kelaparan, bagaimana Ustman bin Affan yang membeli sumur Yahudi, dan membolehkan rakyat Muslim mengambil air di dalamnya secara cuma-cuma sedang kepada kafir sebaliknya. 

Lantas cucu Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Azis yang begitu khawatir pada sebuah musim salju burung-burung tak mampu mencari makan kemudian beliau memerintahkan agar di sebar Gandung kering di tempat-tempat dimana burung-burung itu biasa berkumpul. Semua menunjukkan periayahaan negara bukan pada manusia saja namun juga hewan . 

Hari ini begitu sulit, sebab Pemda maupun pemerintah pusat tak menyentuh Islam sedikitpun sebagai aturan yang mereka terapkan. Melainkan UU buatan manusia yang justru menimbulkan pertentangan dan kesengsaaran lebih dalam. Saatnya kita kembali kepada hukum Allah, sebagai bagian dari tuntutan akidah kita. Wallahu a'lam bish showab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun