Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Begadang Jangan Begadang...

20 Juli 2021   23:56 Diperbarui: 21 Juli 2021   00:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin bagi Pemda ini adalah pelanggaran, namun bagi masyarakat ini adalah mata pencaharian. Beda persepsi inilah yang kemudian menimbulkan polemik, di saat PPKM diterapkan bahkan berita terbaru resmi diperpanjang, penguasa tidak tegas melakukan tindakan teknis yang menunjukkan bentuk pengurusan urusan rakyat ini. 

Memang stasiun oksigen gratis telah diadakan di beberapa tempat, bansos mulai dicairkan, obat dan vitamin diedarkan bahkan diantar door to door namun jaminan kebutuhan pokok rakyat saat PPKM tak terpenuhi. 

Akibatnya rakyat tetap harus keluar rumah untuk tetap bisa bertahan, perut lapar harus diisi dan biaya hidup yang lainnya harus dipenuhi. Mungkin tak masalah jika mereka punya simpanan atau memiliki gaji bulanan, namun yang harian? 

Jika tak keluar tak makan, maka munculnya prinsip di tengah masyarakat, " Lebih baik mati di luar rumah karena mencari nafkah daripada mati di dalam rumah karena lapar"

Sungguh miris! Bak simalakama, makan ayah mati tak makan ibu mati, lantas solusi apa yang terbaik untuk rakyat agar tetap hidup dan bertahan dalam keadaan yang carut marut ini? Besar keinginan penguasa bisa dijadikan sandaran. 

Janganlah bandingkan dengan negara maju di luar negeri yang kini telah berangsur-angsur pulih bahkan ada yang mengklaim terbebas dari Covid seperti Brunai Darussalam. 

Jikapun ternyata hari ini masih marak penjualan miras, hal itu karena masih banyaknya permintaan miras dan sulitnya rakyat mengakses pekerjaan yang sesuai, baik dengan keahlian maupun dengan besaran gaji yang bakal diterima.

 Bisa jadi rakyat begitu iri dengan berita di layar televisi atau media online yang memperlihatkan bebasnya Tenaga Kerja Asing warga China melenggang ke wilayah Indonesia dengan tujuan bekerja. Mengapa anak negeri sulit?

Alasannya karena mereka lebih terampil, tak malukah penguasa berkata demikian? mengapa harus memiliki sistem pendidikan yang buruk mahal pula. Bukannya memperbaiki namun justru mengambil jalan pintas. 

Negara adalah periayah

Negara adalah sebuah institusi yang memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan rakyat, Rasulullah Saw bersabda,"Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR al-Bukhari). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun