Kafi dan kifayyah... terdengar berbeda dan arti yang tidak sama bukankah duri itu memberi bentuk dan arti untuk tetap menemani di sana pada satu tangkai yang kukuh dan sejati pada waktu-waktu yang nyata, tertusuk juga terdengar dengan menusuk... ataukah sengaja datang dengan hati yang sangat relevan dengan perasaan. Ya... sudahlah mungkin seorang dengan perasaan sendiri pun pergi menangis dan menepi. Tentulah di dunia dan perasaan mereka yang manakah lagi Illah berkuasa dan hanya Illah yang memiliki kuasa atas segala sesuatu.
Habis manis sepah dibuang. Perasaan mana yang akan terampuni. Jangan menyebut Illah sebagai rushnah dan sebagai perusuh sejati padahal Penciptaan-Nya sangatlah banyak dan bermacam-macam cara, usaha dan perbaikan yang terang benderang ke dalam Cahaya. Masyaallah, subhanallah walhamdulillah walailaahaillallah wallahuakbar walaahallawala quwwataillabillahil'ayil'aziim.
Kasus serupa dengan kesetaraan berserikat dan berkumpul... maksudnya bukanlah padanan kata yang majemuk dan sangat banyak perbedaannya walaupun hanyalah serupa tetapi mungkin itu tidak diinginkan suatu waktu terhimpun dengan sendirinya bahkan mengatasnamakan seseorang dan seseorang itu baru ngeh padahal Illah yang Maha Kuasa atas Segala-sesuatu.
Kaya benar semua makhluknya dengan kenyataan itu bukan untuk menjadi seorang penakut dan pengecut untuk mendapati semua itu. Semua... apakah maksudnya kembali ?!
Sambut hari itu kan terang seterang-terangnya. Galau dan salah itu bukan obatnya dan mungkin saja itu musuh yang merasuki juga mengkhianati perjalanan hidup yang sejati dan sangat sayang kepada dirinya sendiri yang sangat menyayangi diri sendiri akan tetap terdengar manis hingga sangat manis dan bertambah manis hingga tangisku merasuk dan terasa tidak mau berhenti walau hanya ada isaknya selalu untuk itu dan keyakinan yang hampa buat kenyataan yang telah ternoda hingga jalinan itu terputus dan tanpa ampun membuat sakit dan selalu menyakiti walaupun hidup ini ditanggung diri sendiri bahkan terdengar ditangguhkan-Nya. Tetapi, ...
Buat semua penciptaan yang hakiki di dunia ini rasa sayang dan Cinta-Nya sepanjang jiwa masih ada pada kenyataan Sang Pencipta yang memilikinya. Pandai-pandailah membawa dan menjaga diri sendiri dan jadilah diri sendiri. Jangan menangis jika itu sulit, terus berusaha dengan takdir Illahi Robbi buat hidup ini lebih berarti dan bermakna bersama dengan Penjagaan-Nya. Penjagaan yang tiada duanya di muka bumi ini. Ingatlah, Ketentuan dan Ketetapan-Nya pasti. Ingatlah selalu wahai semua ?!
by Jelita Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H