Mohon tunggu...
JELITA SARI
JELITA SARI Mohon Tunggu... Lainnya - JELITA SARI EP0157971 MITRA BISNIS PREMIER SILVER PT VERITRA SENTOSA INTERNASIONAL DAN PT TRENINET SENTOSA INTERNASIONAL.

http://bit.ly/BisnisUsahaSDP http://bit.ly/mendaftargratisdiMAB http://bit.ly/joindiMAB (Batch 9, Referral Sippass1)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hati yang Terlampau Bersamamu

29 April 2022   05:11 Diperbarui: 8 Mei 2022   09:16 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hati yang Terlampau Bersamamu

Selain menangis perih terlimpah

gaya dan bicaranya santun

jadi deraka.

Hal yang paling disesali

kunang-kunang hidupnya yang

lama padahal justru ciri khas

mereka mempunyai waktu

hidup singkat.

Lambat laun menjadi terang,

teki yang menempel bukan dapat

bergerak sendiri dari tempat mereka

berkumpul dan menempel.

Sungguh, menempel hanya khilaf

(kholafunnah) kan terlupakan.

Beralih dari itu gering becande.

Kejayaan yang berlalu hanya

menampakkan hasanah dari

perjalanan yang sepi sunyi.

Bulan yang lengkap dengan

perjuangan mereka perlahan hingga

disebut hilal ruhiyat yang terang

benderang dan sangat nyata.

Alasan apapun mengupas hal itu

bukan alasan kembali.

Kembalinya siapa dan mengapa ?!

Tujuan akhir dari Puasa Ramadan

dan kembali ke Fitrah, jalan itu

bukan sempit. Tetapi, sebaliknya.

Jangan takut, jangan sungkan,

jangan lelah hanya sekejap di dunia

yang fana ini.

Bulah-bulah karuan yang menghiasi

kedua matanya menambah

kesyukuran di dalam sana.

Alhamdulillah.

Suara Gema Kumandang Azan

menambah sayang dan cinta-Nya.

Berwudu menjadikan nikmat-Nya

banyak dan terhapus noda.

Sayang kalau terlewatkan di dunia

yang sangat besar ini.

Namun, lebih besar dan Agung lagi

yang khalik. Ya Malik ya Maha

Pengampun dosa dan Maha Perkasa.

Allahuakbar.

Idul Fitri ya Kareem...

by Jelita Sari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun