Mohon tunggu...
JELITA SARI
JELITA SARI Mohon Tunggu... Lainnya - JELITA SARI EP0157971 MITRA BISNIS PREMIER SILVER PT VERITRA SENTOSA INTERNASIONAL DAN PT TRENINET SENTOSA INTERNASIONAL.

http://bit.ly/BisnisUsahaSDP http://bit.ly/mendaftargratisdiMAB http://bit.ly/joindiMAB (Batch 9, Referral Sippass1)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa Cemas

12 Maret 2022   03:18 Diperbarui: 12 Maret 2022   20:57 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa Cemas

Engkau duduk dan tersenyum.

Sampai lama menangis ketika ingat

senyummu ada menghiasi wajahmu

dengan rasa cemas yang tertutupi.

Langkah ini bersamamu

Dua rasa satu jiwa.

Jika engkau pergi maka aku tetap

dengan tangisku

Jika engkau ada di sampingku maka

aku tetap dengan rasa penjagaanmu.

Maafkan aku, mungkin aku...

maafkan aku kalau ada salah.

Buatkanlah aku bahagia bersamamu

selama hayat hidup ini berlangsung.

Setiap kata yang engkau beri dari

perasaan ini akan dapat sanjungan

yang mengikuti.

Itu hanya rasa yang harus 

aku terima dan simpan sendiri.

Bukan karena hatimu hanya

menyukai sebaliknya dariku

dan bukan pula engkau dapat

mengakhiri tangis sedihku

setiap waktu.

Namun, engkau selalu ada

di setiap waktu aku butuh bantuan.

Menjaga dan membuatku

tersenyum sampai lupa tadi rasa

tangis itu masih terasa di dalam

sana.

Engkau tahu karenanya hiburmu

dapat membuatku diam sesaat.

Jauh kuharap dan dekat kudekap.

Mungkin suatu hari nanti hangatmu

masih tetap terasa walau dekapku

hanya teringatmu.

Buang semua ragumu dan sedihku.

Semoga kita tetap bersama selalu.

Semoga berkah hidupmu

bertambah.

Semoga engkau dapat tetap

menjalani setiap waktu berdo'a dan

meminta kepadaNya.

Semoga aku tetap tenang di sisimu.

oleh Jelita Sari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun