Suasana hati  berubah-ubah
seterang bias cahaya dari celah
yang nampak dari pertemuan
antara dinding yang tak pernah
menyatu.
Buang jauh penat dan susah itu !
Terang, kilauan dan perasaan
sendiri.
Silam dan terik mentari pagi yang
berganti.
Suara nyaring mesin-mesin yang
Apakah itu tanah harapan baru
di sana ?
Buah peluh yang telah mengering
menjadikan butir-butir pembangun
dan  pengatur di dalam sana.
Tetes demi tetes bertambah
dari usaha itu.
Mengalir berirama menuju jalan
yang sempit dan tidak terlalu lapang
dari kapiler-kapiler yang
bermasalah.
Berbuat baik tidak pernah dihitung
untuk hari esok yang pasti didepan.
Sampai suati hari buah hati
yang baik nampak durhaka
kepadanya.Â
Menahan sakit sendiri
hingga terasa tekanan
dari beberapa lajunya dengan pompa
yang hingga beralur bolak balik
menahan perasaan sendiri.
Inikah rasanya diambang
rasa sakratul maut ?!
Berdiam tenang dan melumpuh
dijaringan ikat otot-otot alat gerak
hingga seluruh badan.
Aku tidak tahan melihatnya.
Aku hampir menangis ketika mereka
mengurusnya walaupun air mata itu
sampai tak tertahankan.
Aku merasa sakit ketika itu.
Sungguh aku tidak kuat.
Do'aku di dalam sana buatnya
semoga menjadi rahasia sendiri.
Do'anya pasti kembali lagi
kepadanya.
Dia yang selalu menjaga kami
setiap hari.
Dia juga berdo'a sampai kepadaNya.
Semoga amal ibadahnya menjadi
perlindungan buatnya hingga akhir
nanti.
Semoga Allah menjaganya selalu.
Aamiin YRA.
oleh Jelita Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H