Â
 Model Aristotle.
Aristoteles berpendapat bahwa definisi dapat didasarkan pada informasi langsung atau informasi induktif. Arti dari sebuah objek dimulai dengan membedakan kelas umum bahwa item tersebut dapat diingat dan kemudian menambahkan setiap atribut ke objek tersebut yang menjadikannya individu dari kategori spesisnya (differentia).Â
Dengan cara ini, suatu objek dapat dicirikan secara tegas dengan asumsi sifat-sifat khasnya yang dimiliki oleh semua individu dari spesiesnya digabungkan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh semua individu dari keseluruhan jenis atau kelasnya.Â
Kemudian, pada saat itu, Aristoteles merekomendasikan agar ide umum atau semua inklusif dapat dikelompokkan menjadi ide yang lebih luas, dan demikian seterusnya hingga tiba pada ide terakhir atau yang paling penting.
Aristoteles kemudian menyusun daftar sepuluh konsep tertinggi yang dia sebut sebagai kategoria (categories) yaitu: 1) substansi, 2) kuantitas, 3) kualitas, 4) relasi, 5) lokasi (yang berkaitan dengan tempat), 6) waktu, 7) posisi, 8) kepemilikian (possession), 9) aktif dan 10) pasif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H