Mohon tunggu...
Jelita Dwiyanti
Jelita Dwiyanti Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Hobi traveling dan membaca novel 😀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender Berpengaruh dalam Pembangunan

11 November 2024   22:11 Diperbarui: 11 November 2024   23:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest Input sumber gambar

Kesetaraan gender di Indonesia dalam pembangunan itu penting, semua gender laki-laki maupun perempuan punya hak dan kesempatan yangs sama. Akan tetapi, masih saja ada sampai saat ini. Banyak yang memandang gender perempuan dianggap disepelekan persoalan pendidikan tidak hanya itu, persoalan pekerjaan juga seperti itu. Ini sayang sekali, padahal tidak hanya laki-laki saja yang bisa melakukan pekerjaan yang biasanya di kerjakannya, perempuan juga bisa. 

Di Indonesia ada yang menganut patriaki seperti perempuan untuk apa pendidikan tinggi yang ujung-ujungnya nanti nikah juga masak didapur. Padahal pendidikan itu penting untuk perempuan maupun laki-laki, karena guru pertama bagi seorang anak nantinya yaitu seorang ibu. Jadi dengan ibu berpendidikan tinggi bisa mengajarkan anak-anaknya kelak.

Kesetaraan gender ini harusnya sudah merata tidak ada lagi yang memandang salah satu saja laki-laki maupun perempuan untuk memegang kekuasaan tertinggi dalam dunia pembangunan, seperti dunia pekerjaan. Dunia pekerjaan saat ini membutuhkan perempuan dalam memajukan pembangunan ekonomi di Indonesia juga, banyak sekali contoh perempuan yang saat ini berkarir yang berpendidikan yang telah diajarkan ibu Kartini bahwa perempuan harus berpendidikan.

Indonesia butuh kesetaraan gender dimana dalam pembangunan tidak hanya perekonomian saja, kesetaraan ini penting :

1. Mengurangi pengangguran, yaitu Sumber daya manusia di Indonesia masih rendah terhadap pendidikan juga, peluang bagi perempuan di Indonesia juga menjadi peluang agar mensejahterakan keluarga dan keluar dari kemiskinan di Indonesia.

2. Bersikap adil yang tertuang dalam sila ke lima, yaitu keadilan sosial. Kesetaraan gender termasuk dalam Hak Asasi Manusia (HAM). Terlepas itu semua dianggap sama tidak memandang gender.

3. Petensi yang belum terlihat ataupun terpendam, penting kesetaraan ini karena banyak sekali perempuan yang potensi nya bisa digali, diasah untuk menjadikan sumber daya manusia yang unggul.

Yang diatas tadi sudah saya singgung bahwa terdapat faktor yang dapat menjadi penghalang kesetaraan gender di indonesia:

1. Budaya patriaki, yaitu dimana sampai saat ini masyarakat apalagi nenek moyang masih menganggap perempuan untuk apa berpendidikan tinggi, perempuan seringkali diharapkan mengurus rumah tangga saja, laki-laki hanya pencari nafkah.

2. Undang-undang yang ada di Indonesia masih lemah dalam segi pengimplementasian atau segi prakteknya di kehidupan sehari-hari, meskipun undang-undang di Indonesia ada perlindungan bagi perempuan dan anak-anak juga ada.

3. Kebijakan pemerintah juga menjadi faktor penghalang, dimana didunia politik di Indonesia masih lemah persoalan perempuan masuk dalam politik meskipun saat ini ada tetapi kuota nya masih sedikit dan juga kebijakan pemerintah yang tidak bisa seenaknya masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun