Ranuyoso adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Lumajang – Jawa Timur. Di daerah yang berada di tepi jalan raya utama jalur Jember – Lumajang – Surabaya ini terdapat sebuah pasar tradisional. Pasar Ranuyoso itu sangat menarik dan eksotis dengan adanya berbagai aktifitas para pedagang dan warga yang ada disana.
Berada disana, seolah banyak keindahan yang menarik dan tiada hentinya untuk diabadikan dengan kamera. Saya sengaja datang lesana saat pagi hari, karena pada saat itulah di pasar ini banyak pedagang dan pembeliyang bertransaksi .
Para pedagang dari berbagai daerah di Lumajang itusudah datang saat dini hari atau fajar sambil menyiapkan barang-barang dagangannya.Beragam jenis dagangan bisa dijumpai disana mulai dari buah, sayuran,kue tradisional dan sebagainya.
Dalam berkomunikasi dan bertransaksi itu, para pedagang itu umumnya menggunakan bahasa Madura.
Di pasar Ranuyoso ini banyak dijualberbagai jenis buah pisang yang menjadi komoditi buah andalan.
Selain itu juga terdapat buah-buahan daerah tropis lainnya seperti buah nangka, sawo susu atau kenitu (),sirsak, pepaya, labu, kelapa , petai dan sebagainya. Buah-buahan itu dijual dalam bentuk satuan, ikatan atau keranjang.
Yang menarik, ada juga pedagang yang menjual ubi talas atau Bentul () dan buah Pokak yang di daerah lainnya cukup langka. Ubi Bentul itu berukuran cukup besardengan kulitnya yang berawrna coklat tua. Disamping ubi Bentul yang masih mentah, ada juga ubi bentul yang sudah matang dan diolah dalam bentuk keripik Talas atau Bentul.
Sedangkan untuk buah Pokak berukuran cukup kecil seperti buah terung dan berwarna hijau. Buah pokak ini dijual dengan harga Rp 1000 per ikat dan biasa digunakan untuk campuran membuat sayur.
Saya menjumpai salah seorang wanitapenjual buah Pokak iniyang ketika berjualan sambil merokok kretek. Mungkin wanita itu merokok karena sudah menjadi kebiasaannya atau karena untuk menghangat badannya karena hawa di daerah ini terasa cukup dingin.
Di bagian lainnya terdapat penjual buah pinang atau jambe. Dagangan buah pinang dalam jumlah kecil ini biasanya digunakan untuk ‘ Nginang ‘ atau bersirih.
Padasalah satu sudut di pasar Ranuyoso tampak beberapa pria dewasa sedang bercengkerama. Tak sekedar bercengkerama, karena ternyata mereka berkumpulsambil merasakan nikmatnya rokok kretek dengan tembakau rajangan yang dijual oleh pedagang tembakau yang ada di sana.
Tak jauh dari penjual tembakau rajangan ini terdapat seroang wanita penjual kue tradisional. Kue itu dibuat dengan menggunakan bahan dari tepung beras dan tepung ketan dengan parutan kelapa dan pemanis dari gula merah.
Warna-warni pada kue itu menjadikan tampilannya tampak menggoda untuk dinikmati. Apalagi harganya juga cukup murah karena kita bisa membelinya dengan harga mulai dari Rp 1000.
Yang berikutnya adalah seorang pria yang tampak sedang sibuk menata barang dagangannya berupa sapu lidi. Sapu itu terbuat dari batang“ Janur “ ( daun kelapa ) yang sudah dikeringkan.
Pasar Ranuyoso dengan geliat berbagai aktifitasnya itumemang sangat menarik dalam sisi visual dan fotografisnya. Bagi para fotografer yang berminat dan menyukai tema Human Interest dengan pasar tradisional sebagai lokasinya,Pasar Ranuyoso ini layak masuk dalam daftar kunjungan Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya