'Walaupun sesaat, sepertinya aku merasakan pusaran mana di sekitar anak itu tadi. Tapi itu tak mungkin, ia baru lahir dan tak mungkin ia sudah bisa dapat menggunakan sihir. Paling tidak bayi manusia tidak bisa melakukannya! Mungkin aku sudah terlalu tua hingga berhalusinasi karena bersalah' pikir sang patriark yang mulai kembali berjalan keluar ruangan.
Patriark dan Gisella berjalan seirama hingga pintu gerbang kastil, sebelum mereka behenti.
"kakak, bayi itu..."Â
"Iya benar, dia melakukannya barusan" sebelum Gisella dapat menyelesaikan sugestinya, ia dihentikan oleh sang patriark.
"Tapi... bukankah"
"Hiraukan itu, bukanlah begini lebih baik? Yang terpenting adalah kejayaan keluarga Douglas dan bukan siapa yang akan memimpinnya" kata-kata dari Gisella dipotong lagi oleh sang patriark.
Gisella hanya menunduk dan memikirkan sesuatu, sebelum akhirnya ia beranjak pergi dari kastil dengan menaiki kereta kuda.
Sang Patriark seketika menghilang dari gerbang dan muncul di puncak kastil.
"Generasi Douglas kali ini akan sangat menarik" senyum sang patriark sambil melirik bulan di langit.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H