Mohon tunggu...
Jeko Spastyono
Jeko Spastyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - "Black and White aren't colours. They are just some background. Please, do walk out from them and splash your own dyes. Don't worry about stinting it. Because an artist never worries about tainting the background."

Be crazily LAZY.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cripple Magus Episode 1 (Kematian)

12 September 2021   11:45 Diperbarui: 12 September 2021   11:56 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pria paruh baya berlumuran darah duduk terikat dikursi dalam ruangan redup cahaya. Arsitektur bangunan dan furnitur disekelilingnya menunjukan bahwa ia berada didalam sebuah katedral. Katedral ini terlihat sangat muram dengan hanya beberapa formasi lilin chandelier yang samar-samar menerangi seluruh ruangan.

Terlihat sangat jelas dari siluetnya bahwa pria paruh baya ini tak memiliki tangan kiri dan mata hijaunya tak henti membara menatap mimbar. Seorang pria paruh baya bermata hijau lain berdiri di mimbar yang ia tatap. Ia terlihat sedang menikmati keindahan mural yang ada di katedral, seolah-olah sedang menikmati opera tanganya bergerak indah dengan pola tertentu. Lima orang pria berjubah berdiri tepat dibawah mimbar layaknya bodyguard dari pria diatas mimbar, mereka menodongkan pistol kepada pria yang terikat di kursi.

"Kenapa kau melakukannya Martian? Kenapa kau buat cripple carnival untuk mendoakan Maria menjadi kutukan bagi dunia? dan mengapa kau harus membunuh Asof? KATAKAN MENGAPA?" tanya pria paruh baya yang berlumuran darah itu.

Namun pertanyaanya itu seolah-olah tak dapat didengar oleh pria diatas mimbar, ia masihlah terbawa dalam alunan kekaguman terhadap mural yang ada di katedral.

"Apa kau tahu Bertrand bahwa kau adalah bagian dari Engel?" tanya Martian tanpa membalikan badan.

"Engel? Aku tak memiliki keterkaitan dengan mereka!" tegas Bertrand.

"Engel hanya memperlukan satu penerus, namun karena keturunan pria pertama terlahir cacat. Patriark keluarga Engel mengizinkan kelahiran dari penerus kedua." Martian mulai berbalik menatap mata Bertrand dengan tajam.

"Dengan kelahiran putra kedua, anak pertama seharusnya mati sesuai dengan peraturan Engel. Namun ibu dari anak pertama itu memanipulasi kematian dari anak pertama dan mengamankan anak di sebuah panti asuhan" tambah Martian yang tak membiarkan Bertrand untuk berkata.

"Apa hubungan keturunan Engel itu dengan cripple carnival dan pembunuhan ASOF? KAU BAJINGAN!" teriak Bertrand yang meronta-ronta di kursi untuk melepaskan tali yang mengikatnya.

'Oh.. ikatan ini mudah untuk dilepaskan?' setelah meronta-ronta dengan pola tertentu ikatan tali yang melilit tubuh Bertrand berhasil dilepaskan olehnya. Bertrand sering dirundung sejak kecil dan tak jarang para perundung ini mengkatnya dengan tali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun