KITA tengah berada di era siber, zaman internetisasi yang menjadikan semakin tipisnya antara dunia maya dan dunia nyata, di tengah keberadaan teknologi internet semakin maju. Menggunakan teknologi internet saat ini bukan hanya bisa lewat Personal Computer (PC), dengan kemajuan teknologi sekarang internet dapat diakses melalui smart phone alias telepon pintar.
Di erah saat ini, aktivitas internet lebih dari sekedar mencari informasi dan berita, beraktivitas di media sosial (medsos) layaknya makanan sehari-hari.
Namun sayangnya tidaklah semua informasi di internet atau di dunia maya adalah benar, baik itu melalui situs-situs berita media abal-abal dan juga melalui situs media sosial, terlalu banyak informasi yang masuk, bisa saja bukan menjadikan kita cerdas, namun malah sebaliknya.
Lalu sudah seharusnya ketika banyaknya informasi yang didapatkan, kita diajarkan menjadi cerdas dalam memilah dan memilih sebuah informasi, akibat terlalu banyak informasi yang masuk terutama melalui media sosial bisa saja menimbulkan efek negatif.Â
Termasuk berita-berita yang tidak jelas kebenarannya, dimanipulasi atau palsu, sehingga bisa menimbulkan kontroversi, dapat memicu konflik horizontal terlebih yang bersifat fitnah dan provokatif.
Hoax atau berita bohong bukan lagi menjadi kata-kata yang janggal untuk kita dengar. Baik di media sosial atau ditengah-tengah masyarakat tak jarang kita melihat poster dengan tulisan anti hoax. Bahkan oleh badan pemerintahan kerap mengadakan diskusi public atau seminar umum untuk mencegah menjamurnya penyebaran hoax.
Hoax merupakan berita bohong yang merugikan orang lain. Hal itu disebabkan informasi tersebut dapat menilai seseorang secara sepihak tanpa mengetahui kebenarannya.Â
Dilansir dari situs Wikipedia berita palsu atau berita bohong atau hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.
Sejak Virus corona yang menjangkit Negara china dan sebagian besar Negara-negara didunia termasuk Indonesia. Banyak sekali temuan berita mengenai virus tersebut yang ternyata merupakan informasi palsu.
Oleh karena untuk mengingatkan bahwa Tidak semua yg anda baca di internet adalah fakta/kejadian yang riil. Â Pada saat pandemi spt sekarang ini, kita akan dengan mudah memperoleh informasi, link berita, foto, dll yang berhubungan dgn pandemi yg sedang berlangsung.Â
Namun ini bukan berarti setiap link berita,foto, infografik, postingan di media sosial, dan pesan berantai yg anda terima adalah fakta ( meski seringkali dikemas dalam bentuk berita yang meyakinkan).