Mohon tunggu...
Muhammad ulin nuha
Muhammad ulin nuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga, pendia, penyabar,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Moral Pancasila di Era Modern yang Sangat Perlu Diperbaiki

1 Oktober 2024   23:35 Diperbarui: 1 Oktober 2024   23:35 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Pohon beringin merupakan lambang dari sila ketiga dalam Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Simbol pohon beringin terletak di bagian kanan atas dari perisai. Pohon beringin melambangkan tempat tempat untuk berteduh atau berlindung. Sila ini menjadi landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk, dengan beragam suku, agama, ras, warna kulit, adat, dan kebudayaan.

     Penerapan sila ketiga Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: menghargai keberagaman budaya, berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong, menghormati lambang negara, menjaga persatuan di tengah perbedaan, dan menjalin persahabatan antar etnis.

   Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila: mengutamakan persatuan dan kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia, menghargai perbedaan dan keragaman budaya, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menghindari tindakan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa, seperti diskriminasi dan intoleransi, mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

    Kondisi sila ke-3 di Indonesia  masih sangat kuat dari pada sila yang lainnya. Masyarakat Indonesia sangatlah antusias rasa tolong menolong, gotong royong, kerja bakti, dan lain-lain, terkhusus di wilayah pedesaan. Di wilayah pedesaanlah rasa persatuan dan kesatuan yang masih sangat merekat di dalaam diri mereka dibandingkan wilayah perkotaan. 

Sila ke-4

    Kepala banteng menjadi lambang dari sila keempat pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. . Lambang ini melambangkan tenaga rakyat dan mewakili hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol. Pengamalan sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat prinsip demokrasi lebih dekat dan kehidupan menjunjung asas keadilan.

    Sila ini mempunyai makna bahwa: Pemerintahan indonesia dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, mengutamakan kepentingan bersama, menghargai kehendak orang lain, memprioritaskan musyawarah dalam pengambilan beputusan, bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama.

    Tetapi apakah makna sila yang tersebut diatas sesuai dengan yang terjadi di Indonesia?, tentu saja tidak, beberapa makna yang di atas tidak  sesuai dengan makna sila ke-3. Di Indonesia  masih banyak anggota pemerintahan yang dengan jawabatanya digunakan untuk kepentingan pribadi, dan yang terkena imbas adalah Masyarakat biasa. Contohnya adalah para anggota pemerintah yang telah mempunyai jiwa korupsi, karena di ere sekarang korupsi telah mendarah daging dalam pemerintahan, sehingga mulai dari apparat desa, kecamatan , kabupaten, nasional, banyak yang terjerat korupsi, itulah kondisi yang terjadi di Indonesia sekarang. Seharusnya para aparat pemerintah harus memulai melakukan perubahan yang lebih baik, karena pemerintah sekarang di mata Masyarakat, sudah di pandang buruk.

SILA KE-5

      Bunyi dari sila kelima adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Simbol padi dan kapas ini merupakan simbol pangan dan sandang yang menandakan bahwa negara yang adil adalah negara yang mampu memberikan kemakmuran bagi seluruh rakyatnya secara merata.

     Makna lambang sila ke-5 Pancasila yang berupa padi dan kapas adalah: simbol pangan dan sandang, negara yang adil harus bisa mencapai kemakmuran untuk rakyatnya secara merata,  kebutuhan pokok bangsa Indonesia untuk melangsungkan kehidupan terpenuhi, kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia tercapai, tidak ada kesenjangan sosial pada rakyat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun