3. Angrasa Kleru
Ksatria mengakui kesalahan, bodoh, dll. Pemimpin harus memiliki keberanian untuk mengakui kesalahan dan kekurangan mereka. Ini menunjukkan integritas dan tanggung jawab.
4. Bener Tur Pener
Benar dan tepat. Ini berarti tidak hanya melakukan hal yang benar, tetapi juga melakukannya dengan cara yang tepat. Pemimpin harus memastikan bahwa tindakan mereka tidak hanya benar secara moral dan etika, tetapi juga sesuai dengan konteks dan situasi.
Â
Relevansi Mangkunegara IV dalam Sejarah Indonesia
 Mangkunegara IV merupakan contoh pemimpin Jawa yang berhasil menggabungkan tradisi dan modernitas. Ia menunjukkan bahwa kemajuan ekonomi dan budaya dapat berjalan beriringan. Relevansinya dalam konteks sejarah Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek:
 - Model Kepemimpinan: Ia menjadi contoh pemimpin yang visioner dan berorientasi pada kemajuan, yang mampu mengadaptasi perubahan zaman tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya.
- Kontribusi Ekonomi: Kebijakannya dalam mengembangkan perkebunan dan industri memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Jawa, mendorong modernisasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.
- Pelestarian Budaya: Ia berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Jawa, memastikan kelestarian warisan budaya Jawa dan memperkaya khazanah budaya Indonesia.
- Warisan Budaya: Pura Mangkunegaran, yang dibangun di bawah kepemimpinannya, menjadi bukti nyata dari warisan budaya Mangkunegaran yang masih terjaga hingga saat ini dan menjadi objek wisata budaya yang penting.