Mohon tunggu...
Jehezkiel
Jehezkiel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43223110001 | Program Studi: Strata Akuntansi | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Universitas: Mercu Buana | Dosen: Prof.Dr.Apollo,M.Si.,AK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Mangkunegaran IV pada Upaya Pencegahan Koruspi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   11:38 Diperbarui: 21 November 2024   11:38 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Angrasa Kleru

Ksatria mengakui kesalahan, bodoh, dll. Pemimpin harus memiliki keberanian untuk mengakui kesalahan dan kekurangan mereka. Ini menunjukkan integritas dan tanggung jawab.

4. Bener Tur Pener

Benar dan tepat. Ini berarti tidak hanya melakukan hal yang benar, tetapi juga melakukannya dengan cara yang tepat. Pemimpin harus memastikan bahwa tindakan mereka tidak hanya benar secara moral dan etika, tetapi juga sesuai dengan konteks dan situasi.

 

Relevansi Mangkunegara IV dalam Sejarah Indonesia

 Mangkunegara IV merupakan contoh pemimpin Jawa yang berhasil menggabungkan tradisi dan modernitas. Ia menunjukkan bahwa kemajuan ekonomi dan budaya dapat berjalan beriringan. Relevansinya dalam konteks sejarah Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek:

 - Model Kepemimpinan: Ia menjadi contoh pemimpin yang visioner dan berorientasi pada kemajuan, yang mampu mengadaptasi perubahan zaman tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya.

- Kontribusi Ekonomi: Kebijakannya dalam mengembangkan perkebunan dan industri memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Jawa, mendorong modernisasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

- Pelestarian Budaya: Ia berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Jawa, memastikan kelestarian warisan budaya Jawa dan memperkaya khazanah budaya Indonesia.

- Warisan Budaya: Pura Mangkunegaran, yang dibangun di bawah kepemimpinannya, menjadi bukti nyata dari warisan budaya Mangkunegaran yang masih terjaga hingga saat ini dan menjadi objek wisata budaya yang penting.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun