Di sana... dalam satu cakrawala panjang,Â
ia lewat begitu saja,Â
lalu musimpun berhenti.Â
Dalam dadaku tertancap satu panah api.
Petir... kilat... merambat ke dalam jantungku.Â
Aku lupa... bahwa dia sudah jauh.Â
Di sana... dalam kabut sunyi,Â
ia lewat begitu saja.Â
lalu petir, kilat pecah di dalam dada.Â
Aku lupa... bahwa dia sudah pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!