Namamu melangit, malaikat menyambut ruh yang mewangi meski tubuh terbakar material panas, nafas terakhir mu saat memeluk ibumu, InsyaAllah seluruh penduduk langit kini tengah memelukmu.Â
Kami seluruh relawan di Semeru tak kuasa membendung haru, Rumini telah ajarkan kami tentang kesungguhan mencintai dan berbakti kepada ibu.Â
Angkat topi sejuta kali untukmu, Rumini.
Tak terasa air mata menetes menulis kisahmu. Alfatihah
(Bayu Gawtama)
Semoga kisah ini bisa menjadi suri tauladan bagi kita semua untuk selalu berbuat baik terutama kedua orang tua kita yang telah lama merawat diri kita saat diri kita masih kecil sampai hingga dewasa saat ini. Bersyukurlah jika kalian masih punya orang tua. Diluaran sana banyak orang yang sudah kehilangan orang tua baik ibu maupun ayah nya.
Semoga Almh. Rumini dan ibunya tenang di alam sana, dan di tempatkan di surga nya Allah Swt. Aamiin.
Demikianlah yang bisa saya ulas dalam artikel saya kali ini semoga bermanfaat dan yang pasti berguna bagi para pembaca, terimakasih.
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H