Mohon tunggu...
Jefry Albari Tribowo
Jefry Albari Tribowo Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Andrologi

dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And adalah seorang dokter spesialis Andrologi dan produser musik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Website: andrologibanjarmasin.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Dokter Menolak Hukuman Kebiri Kimia

2 September 2019   21:09 Diperbarui: 2 September 2019   21:26 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang perlu diingat adalah hormon testosterone tidak hanya berfungsi pada libido seksual saja, ada banyak fungsi lainnya seperti pengatur masa tulang, distribusi lemak, perkembangan otot, dan produksi sel darah merah. Sehingga jika hormon testosterone ditekan, ia akan memiliki efek lainnya yang tidak diharapkan ke pelaku tersebut.

Kebiri kimia sendiri akan menekan hormon testosterone, namun efek tersebut bersifat reversible. Sehingga ketika seseorang dilakukan kebiri kimia kemudian beberapa bulan selanjutnya ia tidak disuntikkan obat-obatan tersebut, kadar hormon testosterone-nya akan kembali meningkat. Atau bahkan yang lebih parah bisa saja pelaku tersebut mencari pengobatan di luar untuk meningkatkan kembali hormon testosterone-nya.

Jika seseorang dilakukan kebiri kimia, maka seberapa lama ia akan dilakukan pemberian obat-obat tersebut untuk menekan libidonya? Bisa dibilang pengobatan kebiri kimia terhadap pelanggar seksual sangatlah tidak efektif dan efisien.

Selain itu, kebiri kimia juga tidak menjamin libido seksual para pelaku tersebut akan menghilang sama sekali. Hal ini dikarenakan libido seksual tidak hanya disebabkan oleh hormon testosterone saja, melainkan ada banyak faktor lain yang berpengaruh di dalam otaknya.

Jadi, bukan tidak mungkin pelaku yang mendapatkan kebiri kimia masih akan tetap melakukan kejahatan seksual.

Lantas bagaimanakah solusi yang tepat untuk para pedofilia yang melakukan kejahatan seksual ini? Salah satu yang dapat dilakukan tentunya dengan rehabilitasi, hal ini sangat perlu dilakukan sehingga para pelanggar seksual pedofilia ini bisa dilakukan pemeriksaan dan penetalaksanaan secara tepat.

Jika terbukti pelaku tersebut tidak menunjukkan perbaikan, akan lebih baik jika ia tetap mendekam di dalam penjara. Pendapat beberapa pihak bahkan ada yang lebih menyarankan jika hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati lebih baik ketimbang hukuman kebiri kimia.

Hal terpenting yang sebenarnya perlu dilakukan adalah edukasi seksual, terutama ke pihak anak-anak dan remaja. Sehingga dengan adanya edukasi seksual ini, para anak-anak bisa memahami jika mereka menjadi korban kejahatan seksual dan mencari pertolongan.

Selain itu edukasi ini juga untuk mencegah seseorang yang memang dari awal memiliki kecenderungan pedofilia untuk melakukan tindak kejahatan seksual.

Media juga memiliki peran penting untuk mensosialisasikan hukuman bagi para pelaku kejahatan seksual, sehingga orang-orang yang akan melakukan tersebut akan menjadi takut dan jera.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sendiri telah dengan mantap menolak hukuman kebiri kimia ini. Salah satu yang menjadi pertimbangan selain ketidak efektif-annya, juga kebiri kimia merupakan sesuatu yang bertentangan dengan fitrah ilmu kedokteran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun