Menanggapi hal tersebut, hati ini mendambakan munculnya figur-figur baru yang BERANI mengubah warna industri musik tanah air. Mereka yang berani mengusung aliran musik berkualitas. Salut buat Payung Teduh yang konsisten dengan musik mereka yang unik dan berkarakter. Di samping itu, Silam Pukau, Banda Neira, Tiga Pagi, dan Rusa Militan adalah sekian contoh dari band-band yang masih setia ‘berjuang’ membela ideologi bermusik mereka. Meski di luar sana, masyarakat lebih mengenal Raisa, Afgan, hingga Tulus. Menurut saya, mereka sederet nama yang memang punya kualitas bermusik. Sudah terbukti dari suara dan musikalitasnya. Namun, alangkah baiknya jika negeri ini tidak membatasi khasanah bermusik pada satu sisi saja. Sementara di luar sana, masih banyak musisi-musisi berkualitas yang ‘militan’ namun tidak dilirik karena (mungkin) ‘kemasan’ fisik kurang menjual.
Terkadang saya kasihan terhadap pola pikir pelaku industri musik yang masih berpatokan pada tampilan fisik. Sebab, menurut saya, itu artinya mereka belum sepenuhnya memahami esensi musik. Lebih dalam dari itu, jika kita bicara masalah musik, berarti bicara masalah jiwa. Lebih menyenangkan bagi diri ini menikmati live music dari musisi yang kurang terkenal tapi main dengan skill dan sepenuh hati daripada artis ternama yang tampil semi-lipsync. Itulah esensi dari penyampaian pesan melalui musik dibalut dengan rasa, cipta dan karsa dari jiwa yang terdalam.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya