Tergetar ??
Ya, dia sudah biasa tergetar oleh segala yang ada padamu
Tergetar oleh simpul senyummu
Tergetar oleh caramu memperlakukannya
Tapi saat ini, dia masih belum terbiasa tergetar oleh sosokmu yang meninggalkannya
Menyisakan luka dan amarah akan dirinya sendiri
Bocah malang itu sangat berantakan
Mungkin wujudnya seperti bunga yang siap jatuh dari batang pohon
Semua mata telah tertutup, tak lagi ingin membantunya
Kehilangan akal, nurani bahkan pikiran
Terhanyut oleh pilahan hati yang pilu
Setiap detik ia sisakan untuk memproyeksikan bayangmu
Setidaknya itu selalu membuatnya tampak tegar, walau kehadiranmu hanya sebatas ilusi
Terima-kasih karna selalu memberinya inspirasi untuk menjalani hidup
Bayang-bayang kelam selalu menyelimuti hari-harinya
Terkadang ia menggigil disengat dinginnya malam, merenung saat terbangun dan meratapi paginya yang kosong.
Sampai kapan ??
Entahlah, yang aku tau dia ingin berjudi dengan takdirnya
Membawamu pulang adalah satu-satunya impian yang membuatnya terus melampaui batas.
Berjanjilah, Karena dia tak pernah menyukai kata ingkar
Berjanjilah untuk jauh lebih baik tanpanya
Dia hanya ingin melihat permatanya selalu terjaga indah seperti saat bersamanya
Selaksa malam tanpa cahaya bulan
Seperti semesta yang didera keheningan
Gumpalan kabut yang menyelimuti hari
Membuatnya merasa selalu sendiri tanpa daya
 Berjudi melawan melawan detik yang berdetak
Berjalan tanpa tahu arah
Meraba-raba ditengah kilatan yang siap menyambar
Memberontak ketakutan yang setia beriak
Biarkan dia berjalan, walau langkahnya tertahan oleh lumpur kepahitan
Biarkan dia melangkahkan kakinya sedikit saja
Melawan batas waktu yang tanpa nurani
Melawan jarak tanpa jalan yang berbaris lurus
        Biarkan dia melawan kelamnya
        Meraih kembali segala yang pernah ada
        Walau perlahan ia tergerus oleh sayatan luka
        Mengalir kedalam nadi dan terus berinkarnasi
Tapi, izinkanlah ia memecah keheningannya
Walau kadang membuatnya semakin terluka
Biarkan dia berjalan melampaui batas rasa
Tunggu dia.. tunggu sampai dia punya daya untuk membawamu kembali
Mengukir sejarah yang sudah tertanam dalam untaian waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H