Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nama adalah Monumen: Carl yang Pergi dan Carl yang Datang

23 September 2021   20:00 Diperbarui: 23 September 2021   20:13 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mengatakan kepada mereka bahwa P. Scholy yang pernah bertugas di Seon telah meninggal. Anak mereka  juga memiliki kemiripan dalam hal fisik seperti kebanyakan orang Eropa. 

Maka nama Carl yang adalah nama awal P. Carl Scholy, SVD ditambahkan ke nama anak mereka. Biar supaya P. Carl Scholy, SVD tetap hidup di hati umat Paroki Seon. Selain itu supaya keutamaan-keutamaan P. Scholy, SVD juga turun atas anak mereka dan ia menjadi pendoa bagi anak mereka. Mereka akhirnya pun setuju supaya anak mereka dibabtis dengan nama "Carl Alexander Alvaro Halek".

NAMA ITU MONUMEN

Ada peribahasa latin yang berbunyi "nomen est omen" yang artinya nama menunjukkan karakter/identitas. Bahwa nama selain sebagai identitas seseorang tetapi juga terkandung di dalamnya karakter dari seseorang. Ketika orang menyebut P. Carl Scholy, SVD maka orang tidak hanya mengenal ciri fisiknya seperti ini atau itu yang membedakannya dari orang lain tetapi juga mengetahui karakter dari beliau. Dan semuanya itu bersifat unik.

Anak-anak yang dibabtis hari ini dan atau nama kita sendiri, memiliki makna; memiliki sejarah. Coba tanyakan kepada orang tuamu atau orang tua mereka, mengapa mereka menamakan anak mereka seperti itu. Pasti mereka akan menjelaskannya.

Orang Katolik disarankan memilih nama santo-santo. Tujuannya adalah nama itu sebagai identitas kristiani, meterai ilahi tetapi lebih dari itu supaya orang Katolik tumbuh dengan meneladani spiritualitas orang Kudus itu dan supaya orang Kudus tersebut menjadi pendoa baginya sendiri.

Penambahan nama Carl pada Alexander Alvaro Halek pun bertujuan sebagaimana dijelaskan di atas. Walaupun P. Carl Scholy belum atau mungkin tidak akan menjadi orang Kudus tetapi diharapkan anak itu bertumbuh dalam keutamaan hidup P. Carl Scholy, SVD dan P. Carl Scholy, SVD menjadi pendoa baginya sendiri. 

Selain itu nama Carl menjadi monumen yang mengingatkan akan seorang pribadi, seorang pelayan, seorang misionaris yang pernah menabur sabda Tuhan di Paroki Seon.

Nama Carl akan mengandung sejarah yang menjelaskan tentang pribadi tertentu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Nama Carl akan menceritakan atau menjelaskan seorang manusia yang pernah hidup pada rentan waktu tertentu, pada tempat tertentu dengan segala pengalaman hidupnya, dengan segala cerita dan makna hidupnya. Itulah mengapa dalam tradisi tertentu, nama anak juga dipilih dari nama leluhurnya.

Selamat Jalan P. Carl Scholy, SVD dan selamat datang Carl Alexander Alvaro Halek. Kau tetap abadi di hati kami dan abadi di dalam  nama Carl Alexander Alvaro Halek. Doakanlah kami semua terutama anak Carl Alexander Alvaro Halek.

Seon, 23 September 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun