Mohon tunggu...
Jeff Zelaya
Jeff Zelaya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya Jeff Zelaya, saya seorang pekerja freelance yang merasa seru untuk menulis artikel untuk dibaca oleh Orang-orang, karena itu semoga informasi yang dibaca dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Selamat Membaca.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Keresahan Hati di Tengah Demo RUU Pilkada: Mengapa Demokrasi Indonesia Seperti Ini?

24 Agustus 2024   19:25 Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar rafli-firmansyah (dokpri)

Oleh: Jeff Zelaya

Indonesia, negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dikenal sebagai salah satu negara demokrasi terbesar. Namun, belakangan ini, keresahan hati masyarakatnya semakin mendalam melihat bagaimana demokrasi kita diuji oleh berbagai kebijakan kontroversial, salah satunya adalah revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).

Pada tanggal 22 Agustus 2024, ribuan masyarakat dari berbagai kalangan turun ke jalan dalam aksi yang dikenal sebagai “Peringatan Darurat”, untuk menolak revisi UU Pilkada yang dianggap bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Demonstrasi ini bukan hanya sekadar protes, tetapi juga cerminan dari keresahan masyarakat terhadap arah demokrasi di Indonesia.

Tanggapan Masyarakat

Banyak masyarakat yang merasa bahwa revisi UU Pilkada akan mengurangi transparansi dan demokrasi dalam pemilihan kepala daerah. Mereka khawatir bahwa perubahan ini akan memperkuat kekuasaan pusat dan mengurangi otonomi daerah. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, aktivis, dan organisasi masyarakat sipil, menunjukkan betapa seriusnya isu ini.

Di media sosial, tanggapan juga sangat kuat. Banyak netizen yang menggunakan platform seperti Twitter dan Instagram untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap RUU Pilkada. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap isu-isu politik yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Dampak dari Demonstrasi

Salah satu dampak langsung dari demonstrasi ini adalah penundaan pengesahan RUU Pilkada. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan untuk menunda pengesahan setelah rapat paripurna tidak memenuhi kuorum. Ini adalah kemenangan kecil bagi masyarakat, tetapi juga menunjukkan bahwa suara rakyat masih memiliki kekuatan.

Demonstrasi ini juga meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Banyak yang mulai lebih aktif terlibat dalam isu-isu politik dan pemerintahan. Namun, di sisi lain, aksi ini juga memberikan tekanan besar terhadap pemerintah untuk lebih mendengarkan suara rakyat dan mempertimbangkan kembali kebijakan yang diusulkan.

Mengapa Demokrasi Kita Seperti Ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun