Mohon tunggu...
Jeff Zelaya
Jeff Zelaya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya Jeff Zelaya, saya seorang penulis artikel yang senang mendengarkan musik sambil membaca buku dan meminum kopi, Saya juga suka berekreasi ke tempat - tempat yang indah dan melakukan barbagai hal yang menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Beras: Dari Lembah Sungai Ke Meja Makan

15 Agustus 2024   10:57 Diperbarui: 15 Agustus 2024   11:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Upacara Adat dan Tradisi - Pixabay By: innokurnia

Beras adalah salah satu makanan pokok yang paling penting di dunia, terutama di Asia. Namun, tahukah kamu bahwa perjalanan beras hingga menjadi makanan sehari-hari kita memiliki sejarah yang panjang dan menarik?

Asal Usul Beras

Asal Usul Beras/Ayobacanews.com
Asal Usul Beras/Ayobacanews.com

Beras diperkirakan pertama kali dibudidayakan di lembah Sungai Yangtze di Tiongkok sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Dari sana, beras menyebar ke seluruh Asia dan kemudian ke seluruh dunia. Di Indonesia, beras mulai dikenal dan dibudidayakan sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha, dibawa oleh pedagang dari Tiongkok dan India.

Perkembangan di Indonesia

Perkembangan Beras di Indonesia/Jawapos.com
Perkembangan Beras di Indonesia/Jawapos.com
Di Indonesia, beras tidak hanya menjadi makanan pokok tetapi juga bagian penting dari budaya dan tradisi. Bukti bahwa padi sudah dibudidayakan di Indonesia dapat ditemukan dalam relief Candi Borobudur di Magelang. Selain itu, naskah kuno seperti Negarakertagama juga mencatat bahwa padi dibudidayakan secara luas pada masa kekuasaan Majapahit.

Jenis-Jenis Beras

Jenis-jenis Beras/suara.com
Jenis-jenis Beras/suara.com
Beras yang kita konsumsi saat ini berbeda dengan beras yang dimakan oleh nenek moyang kita. Pada masa lalu, beras yang dikonsumsi adalah Oryza glaberrima yang berwarna hitam pekat, sementara beras modern yang kita makan sekarang adalah Oryza sativa yang berwarna putih. Perbedaan ini disebabkan oleh teknik pembudidayaan dan pemupukan yang telah berkembang seiring waktu.

Peran dalam Ekosistem dan Budaya

Beras memiliki peran penting dalam ekosistem dan budaya. Selain menjadi sumber makanan utama, beras juga digunakan dalam berbagai upacara adat dan tradisi. Di banyak daerah di Indonesia, beras dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan.

ilustrasi Upacara Adat dan Tradisi - Pixabay By: innokurnia
ilustrasi Upacara Adat dan Tradisi - Pixabay By: innokurnia

Dampak Kurang Baik dari Budidaya Beras

Meskipun beras memiliki banyak manfaat, budidaya beras juga memiliki beberapa dampak negatif. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam pertanian padi dapat mencemari lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Selain itu, irigasi yang tidak efisien dapat menyebabkan kekurangan air di beberapa daerah.

Dengan memahami sejarah dan dampak dari beras, kita dapat lebih menghargai makanan pokok ini dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga keberlanjutan budidaya padi di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun