Tito merupakan seseorang yang baru saja lulus kuliah. Rencananya, ia ingin langsung mencari kerja setelah lulus dengan gelar sarjana. Tetapi, hiudpnya tidak berkata demikian.
Ia telah mencari kerja selama berbulan bulan, berkas lamaran kerja pun sudah Ia kirimkan ke banyak perusahaan. Tetapi tidak ada satu pun perusahaan yang menjawab.
Karena tak mendapatkan pekerjaan dan jawaban dari perusahaan perusahaan, hari hari Tito terasa hambar. Tiap hari ia hanya luntang lantung tak jelas. Karena susahnya mencari pekerjaan, ia pernah terpikirkan untuk membuka usaha, tetapi ia juga masih belum memiliki modal yang cukup.
Pada akhirnya, Ia pun memutuskan untuk pergi ke rumah keluarganya untuk berdiskusi tentang masalah ini.
Ketika Tito sedang didalam perjalanan ke rumah keluarganya, ia menemukan dompet di tengah jalan. Karena penasaran, Tito pun membuka dompet itu.
Tito sangat terkejut ketika mendapati bahwa ternyata di dalam dompet tersebut berisikan banyak uang, surat penting, kartu identitas, dan kartu ATM. Ia sangat senang ketika menemukan dompet tersebut. Ia berpikiran untuk menggunakan uang didalam dompet tersebut untuk membuka usaha.
Akan tetapi beberapa jam kemudian setelah Tito mengambil dompet tersebut, hati Tito merasa tidak enak dan ia juga merasa bahwa perbuatannya itu salah. Jadi akhirnya Tito pun memutuskan untuk mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya sebelum pergi ke rumah keluarganya.
Ia pun kembali mengorek ngorek dompet tersebut dan mencari informasi tentang pemilik dompet tersebut. Dengan melihat KTP dari dompet tersebut, Tito dapat menemukan alamat si pemilik dompet.
Ia pun menuju alamat yang ditunjukkan oleh KTP tersebut. Ternyata, alamatnya tidak begitu jauh. Beberapa menit kemudian, Ia sampai ke alamat itu dan memencet bel. "Siapa Ya ?" Ujar orang yang membuka pintu. Tito pun menjawab, "Permisi pak, maaf mengganggu. Numpang tanya pak apakah benar ini rumahnya pak Boro ?"
"Iya benar mas, ini rumahnya pak Boro. Apakah mas punya keperluan dengan pak Boro ?" Kata si orang yang membukakan pintu
"Iya pak, saya kebetulan menemukan dompet pak Boro di jalan. Ini saya kesini untuk mengembalikan dompetnya." Kata Tito