Dengan demikian, fenomena buku obral tak perlu kita pandang sebagai mimpi buruk. Jika memang toh buku kita harus masuk deretan buku obral tak usahlah lama bersedih. Manfaatkan fenomena buku obral untuk mendulang sebanyak mungkin ide dan pengetahuan baru. Setelah kita kenyang ide habis belanja buku obral, barulah kita bangun sistem pemasaran yang tangguh untuk mencegah terjerembabnya buku kita ke lautan buku obral di masa depan.
Salam menulis dan mari jadi pecinta buku! :)
Penulis berusia 17 tahun yang sudah menulis lebih dari 26 buku internet marketing.
Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara yang bermimpi menjadi CEO Kompas Gramedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H