Mohon tunggu...
Jeany Anggraini Putri
Jeany Anggraini Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 5 Program Studi Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anemia vs Generasi Emas 2045: Ancaman Tersembunyi bagi Generasi Masa Depan

20 Desember 2024   12:45 Diperbarui: 20 Desember 2024   12:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Multiple Micronutrient Supplement untuk Ibu Hamil di Kota Bandung (Sumber: Media Saksi)

Ya sudah, terima saja!

Multiple Micronutrient Supplement untuk Ibu Hamil di Kota Bandung (Sumber: Media Saksi)
Multiple Micronutrient Supplement untuk Ibu Hamil di Kota Bandung (Sumber: Media Saksi)

Banyak orang percaya bahwa berat badan lahir rendah pada bayi adalah takdir yang tidak bisa diubah. "Ya sudah, terima saja!" begitu biasanya pendapat yang sering kita dengar di masyarakat. Faktanya, berat badan lahir rendah bisa dicegah sedini mungkin, lho.

Mengingat dampaknya yang tidak dapat dianggap sepele, pencegahan dan pengobatan anemia pada ibu hamil perlu dilakukan. Pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan sejak usia remaja, yakni dengan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) 1 kali seminggu secara rutin. Tablet tambah darah (TTD) tersebut sudah diperkenalkan sejak tahun 2014 di Indonesia. Tahun ini, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan program Multiple Micronutrient Supplement (MMS) guna mengatasi kejadian anemia pada ibu hamil. Multiple Micronutrient Supplement (MMS) merupakan suplemen multivitamin yang mengandung TTD (besi dan asam folat) serta 9 vitamin dan 4 mineral lainnya. Dengan begitu, kandungan MMS lebih lengkap dibandingkan TTD sehingga dapat bekerja lebih efektif untuk mengatasi anemia pada ibu hamil.  

Kandungan Vitamin dan Mineral pada MMS
Kandungan Vitamin dan Mineral pada MMS

Selain itu, gejala yang umumnya muncul setelah konsumsi TTD, seperti perut perih, mual, dan sembelit, jarang terjadi setelah konsumsi MMS. Hal ini karena kandungan zat besi pada MMS lebih rendah dibandingkan pada TTD. Namun, kandungan vitamin A dan C yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi membuat MMS memiliki efektivitas yang lebih baik dalam mengatasi anemia dibandingkan TTD. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi MMS sebanyak 1 tablet setiap hari selama 6 bulan sejak awal kehamilan, atau setara dengan 180 tablet, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Implementasi program MMS ini diharapkan dapat menekan kejadian anemia pada ibu hamil dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga nantinya bayi yang dilahirkan sehat dan tumbuh dengan optimal.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun