Mohon tunggu...
Jeanny Merilla Theda Lukito
Jeanny Merilla Theda Lukito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Management Student - Atma Jaya Yogyakarta University | Beswan Djarum 39 | Management Board of AIESEC in UPNVY | Coordinator of External Relations BPM FBE UAJY

Passionate about human resources, managerial, leadership, and communication as evidenced by any involvement in various experiences in organizations, competitions, and events. A highly motivated and ambitious woman who enjoys being in challenging situations to continue to be a constructive person to explore potential with purpose-driven apply it through valuable impacts.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Five-Fold Why & How: Teknik Kilat Bantu Gen Z Pertajam Skill Problem Solving!

26 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 26 Juni 2024   12:11 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Problem solving merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh Gen Z pada era di mana dunia kerja terus berkembang dengan cepat dan persaingan semakin ketat. Permasalahan saat ini bersifat kompleks dan harus melibatkan pemikiran kritis untuk mengidentifikasi setiap informasi yang diterima serta mencari solusi yang efektif. Bagi Gen Z secara khusus, kemampuan ini akan mendorong adanya perkembangan pada diri melalui keterampilan baru baik secara personal maupun profesional yang dibutuhkan untuk menghadapi masa depan. Dengan menguasai kemampuan pemecahan masalah, Gen Z akan menjadi lebih siap dalam menghadapi dinamika dalam karier dan kehidupan. Perusahaan dari berbagai industri pun mencari individu yang dapat berkontribusi aktif pada setiap permasalahan yang dihadapi sehingga keterampilan ini menjadi sangat berharga. Kemampuan pemecahan masalah dapat menjadi pembeda utama bagi Gen Z dalam mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan. Lalu bagaimana cara mudah bagi Gen Z dapat mengasah skill problem solving?

Apa itu Five-Fold Why?

Five-Fold Why adalah teknik pemecahan masalah yang digunakan untuk menggali hubungan sebab-akibat yang menjadi akar dari sebuah permasalahan. Teknik ini sangat sederhana dan efektif dengan praktik bertanya "mengapa" sebanyak lima kali atau lebih hingga menemukan penyebab mendasar. Five-Fold Why dikembangkan oleh Sakichi Toyoda, pendiri dari Toyota Industries dan menjadi bagian integral dari metodologi Toyota Production System (TPS). TPS sendiri adalah sistem produksi yang sangat terkenal dan dihargai karena efisiensinya dalam mengelola dan mengurangi limbah dalam proses manufaktur.

Five-Fold Why menjadi salah satu alat dalam lean manufacturing yang digunakan oleh Toyota untuk melakukan analisis akar penyebab masalah dan meningkatkan proses kerja. Toyota mempopulerkan teknik ini sebagai bagian dari pendekatan perusahaan untuk pemecahan masalah dan perbaikan berkelanjutan (kaizen). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah daripada hanya menangani gejala-gejalanya saja sehingga solusi yang dihasilkan dapat lebih efektif dan mencegah terulangnya masalah di masa depan.

 Apa itu Five-Fold How?

Five-Fold How adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi tujuan dan solusi konkret dari sebuah permasalahan dengan fokus pada implementasi dan tindakan praktis. Berangkat dari evolusi alami dari metode pemecahan masalah yang memanfaatkan pertanyaan "bagaimana", teknik ini dikembangkan sebagai langkah pemecahan masalah yang sistematis. Five-Fold How sering digunakan sebagai pelengkap dari Five-Fold Why dalam metodologi manajemen kualitas dan pemecahan masalah seperti Six Sigma dan Total Quality Management (TQM). Dalam konteks ini, Five-Fold How membantu untuk merincikan solusi detail dan spesifik yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir serta mengarah pada peningkatan proses juga kualitas secara menyeluruh. Dengan fokus pada praktik bertanya "bagaimana", teknik ini memastikan bahwa setiap langkah implementasi memiliki dasar yang kuat dan relevan terhadap akar masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.

 Apa manfaat dari Five-Fold Why & How?

  • Pemahaman Menyeluruh: Five-Fold Why membantu untuk memahami akar penyebab masalah, sedangkan Five-Fold How membantu untuk merumuskan solusi atau tindakan yang tepat. Kombinasi keduanya memungkinkan Gen Z untuk mendapat pemahaman yang lebih lengkap tentang situasi yang dihadapi.
  • Penyelesaian Masalah Kompleks: Dengan menggabungkan kedua teknik ini, Gen Z dapat menghadapi masalah yang lebih kompleks dengan cara yang terstruktur. Five-Fold Why membantu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari masalah tersebut, sementara Five-Fold How membantu untuk merancang rencana tindakan yang sistematis.
  • Peningkatan Produktivitas: Gen Z dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan menggunakan teknik-teknik ini. Five-Fold Why membantu untuk menemukan penyebab terhambatnya produktivitas, sementara Five-Fold How membantu untuk merancang langkah perbaikan yang sesuai.
  • Pengambilan Keputusan: Five-Fold Why dan Five-Fold How membantu Gen Z dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan memahami akar penyebab masalah dan memikirkan solusi yang dapat diimplementasikan, keputusan dapat diambil berdasarkan fakta yang lebih komprehensif dan relevan.

 Bagaimana langkah menggunakan Five-Fold Why?

  • Identifikasi Masalah: Tentukan masalah yang ingin dipecahkan secara spesifik untuk memetakan serta mendapatkan deskripsi yang detail dan fokus. Langkah ini digunakan untuk mengidentifikasi serta merumuskan masalah secara jelas sehingga tidak ada ambiguitas tentang hal yang perlu diselesaikan.
  • Tanyakan Mengapa: Tanyakan "mengapa" untuk mencari tahu penyebab dari masalah tersebut terjadi dan tuliskan jawabannya. Setelah masalah diidentifikasi secara spesifik, langkah selanjutnya adalah mencari tahu alasan di balik masalah tersebut. Pertanyaan "mengapa" membantu menggali lebih dalam untuk menemukan penyebab yang lebih mendasar.
  • Ulangi Proses: Ulangi proses ini hingga lima kali atau lebih sampai akar penyebabnya teridentifikasi. Setelah jawaban pertama diperoleh, lanjutkan dengan bertanya lagi "mengapa?" terkait dengan jawaban tersebut. Proses bertanya "mengapa" diulang beberapa kali untuk memastikan bahwa penyebab yang ditemukan tidak hanya di permukaan tetapi juga mencapai akar penyebab sebenarnya.

Contoh praktisnya terhadap permasalahan mental health yang dihadapi oleh Gen Z di mana sering merasa cemas dan stres berlebihan.

- Mengapa 1: Mengapa merasa cemas dan stres berlebihan? Karena merasa tertekan oleh tugas-tugas akademik yang menumpuk.

- Mengapa 2: Mengapa merasa tertekan oleh tugas-tugas akademik yang menumpuk? Karena sering menunda pekerjaan hingga batas waktu pengumpulan.

- Mengapa 3: Mengapa sering menunda pekerjaan hingga batas waktu pengumpulan? Karena merasa kurang termotivasi dan sulit terkonsentrasi.

- Mengapa 4: Mengapa merasa kurang termotivasi dan sulit berkonsentrasi? Karena sering merasa lelah dan tidak bersemangat.  

- Mengapa 5: Mengapa sering merasa lelah dan tidak bersemangat? Karena menghabiskan banyak waktu di media sosial hingga larut malam.

 Bagaimana langkah menggunakan Five-Fold How?

  • Identifikasi Tujuan atau Solusi: Tentukan tujuan atau solusi yang ingin dicapai dari suatu permasalahan yang ada. Langkah ini berguna untuk memetakan pemahaman yang jelas terkait dengan hal yang ingin diselesaikan.
  • Tanyakan Bagaimana: Tanyakan "bagaimana" untuk mengetahui langkah pertama yang harus diambil dan tuliskan jawabannya. Setelah solusi atau tujuan yang diinginkan telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk mencapainya. Pertanyaan "bagaimana" membantu menggali lebih dalam untuk menemukan langkah-langkah detail yang harus dilakukan.
  • Ulangi Proses: Ulangi proses ini hingga lima kali atau lebih sampai solusi yang rinci dan dapat diimplementasikan ditemukan. Setelah mendapatkan jawaban untuk pertanyaan pertama, lanjutkan dengan bertanya lagi "bagaimana" terkait dengan jawaban tersebut. Proses bertanya "bagaimana" berulang kali memungkinkan untuk memperdalam dan merinci setiap langkah solusi.

Contoh praktisnya terhadap permasalahan mental health yang dihadapi oleh Gen Z di mana sering merasa cemas dan stres berlebihan.

- Bagaimana 1: Bagaimana cara mengatasi rasa cemas dan stres berlebihan? Dengan memastikan kegiatan setiap hari yang lebih produktif.

- Bagaimana 2: Bagaimana memastikan kegiatan setiap hari lebih produktif? Dengan membuat jadwal harian yang teratur.

- Bagaimana 3: Bagaimana cara membuat jadwal harian yang lebih teratur? Dengan membuat daftar tugas dan menetapkan prioritas.

- Bagaimana 4: Bagaimana cara membuat daftar tugas dan menetapkan prioritas? Dengan fokus pada kegiatan yang penting atau memiliki batas waktu lebih singkat.

- Bagaimana 5: Bagaimana cara fokus pada kegiatan yang penting atau memiliki batas waktu lebih singkat? Dengan menggunakan aplikasi manajemen tugas atau jurnal harian serta mengurangi distraksi sosial media.

Dengan menerapkan teknik Five-Fold Why & How dalam kehidupan sehari-hari, Gen Z akan lebih mudah untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam memahami diri sendiri dan lingkungan. Teknik ini membantu dalam menggali penyebab mendasar dari berbagai masalah, sehingga memungkinkan Gen Z untuk mengidentifikasi solusi yang tepat dan efektif. Melalui pemahaman yang mendalam dan tindakan yang terarah, strategi yang efektif akan dapat tercipta untuk meningkatkan kualitas hidup dan kapasitas diri secara keseluruhan. Tidak hanya itu, kombinasi dari kedua teknik ini juga dapat membangun kebiasaan dan pola pikir yang lebih proaktif dan solutif, memungkinkan Gen Z untuk menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri dan kreatif. Dengan konsistensi dalam penggunaan teknik ini, Gen Z dapat mengembangkan kemampuan analitis dan pemecahan masalah yang kuat, yang pada akhirnya akan membantu pencapaian tujuan personal dan profesional. Selamat mencoba!

Jeanny Merilla Theda Lukito (210326555) | Competency Based Human Resources Management - C

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun