Orang Batak dikenal sebagai perantau yang tangguh dan menjunjung tinggi kekerabatan. Mereka memiliki beberapa filosofi hidup yang menjadi dorongan bagi anak Batak untuk meraih pendidikan tinggi dan membantu saudaranya untuk mendapatkan pendidikan. Filosofi ini ialah Hamoraon (kekayaan), Hasangapon (kehormatan di dalam status sosial), Hagabeon (berketurunan sukses), Uhum dan Ugari (menegakkan hukum dan memegang janji), Pengayoman (menjadi pelindung bagi orang lain), serta Marsisarian (menghargai perbedaan). Orang Batak juga dikenal untukÂ
Mangongkal Holi
Mangongkal Holi adalah tradisi yang bisa dibilang cukup unik. Tradisi ini melibatkan membongkar ulang makam, mengumpulkan sisa tulang, dan kemudian diletakkan pada bangunan tugu (simin).Â
-
Merantau
Tradisi ini bisa dibilang sudah cukup umum dilakukan bahkan dalam hidup sehari-hari kita. Tradisi ini berlaku bagi anak laki-laki yang sudah mulai menginjak usia dewasa, dimana mereka akan meninggalkan rumah untuk merantau dan bekerja serta menghidupi diri sendiri. Pada zaman dahulu, para pemuda yang merantau tidak diperbolehkan untuk kembali ke kampung halaman sebelum mengumpulkan harta yang banyak dan sukses.
Kenduri Laut
Kenduri Laut adalah upacara adat yang dilakukan secara tahunan yang merupakan upacara sakral. Upacara adat ini berasal dari Suku Batak yang berada di Tapanuli Tengah dan dilakukan pada bulan Oktober setiap tahunnya. Tradisi ini diadakan di tepi laut dan dilakukan dari malam sampai siang hari. Tradisi ini biasa dilakukan dengan perlombaan, acara, dan hiburan lainnya. Tujuan upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah, atau permohonan bila ada banyak kecelakaan di laut, timbulnya penyakit di sekitar masyarakat, dan berkurangnya hasil tangkapan nelayan.Â
Tradisi Kenduri Laut ini dibagi menjadi dua proses, yaitu proses perayaan dan proses pelaksanaan. Proses perayaan dilakukan pada siang hari dengan perlombaan perahu, layang-layang, dan lain sebagainya. Terdapat tarian tradisional juga pada acara ini. Pada malam hari, dilakukan proses ritual yang dianggap sakral, dimana setiap perwakilan dari berbagai kecamatan di Tapanuli Tengah wajib membawa persembahan.Â
Martarombo
Tradisi Martombo adalah salah satu tradisi Batak yang dilakukan untuk mengetahui kekerabatan antar suku Batak. Martombo ini berasal dari kata "tarombo" yang berarti silsilah atau garis keturunan dan "mar" yang merupakan awalan untuk menunjukan tindakan. Maka, Martombo dapat dijelaskan sebagai "melacak keturunan" atau "mencari garis keturunan".
Pada tradisi ini, orang Batak akan mencari sesama Suku Batak dan tinggal berdekatan pada wilayah tersebut agar dapat tetap terkoneksi satu sama lain. Tradisi ini menjelaskan sistem nilai dan etika yang melibatkan tanggung jawab sosial dan moral. Bagi masa depan, Martombo juga penting untuk menjaga integritas budaya dan tradisi dalam zaman modern ini. Dengan melakukan Martombo, mereka bisa memelihara identitas budaya mereka.