Namun, terungkap bahwa Keiichiro Kajimura memiliki catatan kriminal dalam kasus pembunuhan pada tahun 2017. Informasi ini membuka dimensi baru dalam kasus tersebut, meningkatkan misteri yang melingkupi kematian Joshi.
Keluarga dan teman-teman yang khawatir karena tidak bisa menghubungi Joshi, akhirnya melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah serta LPK yang membawanya ke Jepang. Laporan juga disampaikan kepada KBRI guna mengupayakan bantuan dan bimbingan dalam mengatasi situasi ini.
Upaya teman Joshi untuk melaporkan kehilangan ini tidak sia-sia. Pada Selasa, 22 Agustus 2023, salah satu temannya melaporkan kehilangan Joshi kepada polisi setempat. Cuma dalam waktu satu hari setelah laporan tersebut diterima, pihak berwenang berhasil menemukan jasad perempuan yang tak lain adalah Joshi di sebuah apartemen, dengan jarak sekitar 3 kilometer dari asrama tempat ia tinggal.
Kabar sedih tentang meninggalnya Joshi disampaikan oleh Rosalia Bratnegara, seorang anggota dari kelompok Indonesian Community in Japan, melalui unggahan di media sosial Facebook.
Rosalia menuliskan, "Dalam kabar terakhir, Joshi dilaporkan bersama dengan seseorang yang dikenalnya, seorang warga Jepang. Kabar terbaru mengungkap bahwa orang ini pernah memiliki catatan kriminal atas kasus pembunuhan pada tahun 2017." Kesedihan dan keprihatinan komunitas Indonesia di Jepang begitu dalam melalui peristiwa tragis ini.
Kasus kematian Joshi Putri Cahyani menimbulkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Semakin banyak fakta yang diungkap, semakin kompleks pula misteri di balik tragedi ini. Pihak berwenang serta KBRI diharapkan dapat membantu mengungkapkan kebenaran penuh dan memberikan keadilan kepada korban. Melalui peristiwa ini, kita diingatkan akan pentingnya keamanan dan kehati-hatian, terutama bagi para WNI yang tinggal di luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H