Mohon tunggu...
Zayyan TA
Zayyan TA Mohon Tunggu... Lainnya - kuliah

jeee

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mediasi

9 Juli 2023   17:17 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:43 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEDIASI

Zayyan Tastaftiyan Adikara

Resolusi konflik-konflik religius yang terbaik adalah resolusi yang dibangun dari dalam umat beragama itu sendiri. Apa yang kita ketahui dari Islam, Kristen, dan agama-agama lainnya adalah orang harus bertanggungjawab terhadap diri mereka sendiri dan melalui pengalaman-pengalaman hidup mempertahankan kehidupan yang damai, aman, dan nyaman. Perasaan damai, saling menghargai, saling memberdayakan dari suatu masyarakat religius yang beragam akan lebih bertahan lama dan fundamental sifatnya jika datang dari dalam masyarakat religius yang beragam itu sendiri, daripada dari luar mereka. 

Tentu saja mengondisikan perdamaian religius dari luar bukan hal yang buruk malah memang tidak bisa dihindari untukdilakukan. Namun hanya berhenti di sini tidaklah cukup dan harus diikuti dengan proses penanaman nilai-nilai moral kemanusiaan secara terus-menerus yang dipandang sebagai inti sari dari pembangunan perdamaian religius, sehingga akan tumbuh kesadaran dari dalam

betapa pentingnya perdamaian religius. Perdamaian religius tak mungkin terwujud tanpa kesadaran nilai-nilai etis yang tumbuh dalam diri manusia beragama untuk menopang perwujudannya. Tetapi harus diingat pula tentang perdamaian religious dari luar bahwa untuk mengondisikan perdamaian dari luar tentu tidak boleh dengan paksaan yang mengorbankan kebebasan manusia baik secara individu maupun kolektif, karena cara ini kontra produktif

dengan hakikat perdamaian itu sendiri dan dekat dengan kekerasan. Kekuatan-kekuatan dari luar seperti dari institusi-institusi politik memang penting, tetapi ini akan rapuh kalau tidak ada kesadaran dari dalam masyarakat religius itu sendiri. Tugas resolusi konflik religious bukan tugas-tugas musiman melainkan tugas sepanjang masa.

Pengertian Resolusi Konflik

       Resolusi konflik yang dalam bahasa Inggris adalah conflict resolution memiliki makna yang berbeda-beda menurut para ahli yang fokus meneliti tentang konflik. Resolusi dalam Webster Dictionary menurut Levin eadalah tindakan mengurai suatu permasalahan, pemecahan, penghapusan atau penghilangan permasalahan.

        Sedangkan menurut Weitzman mendefinisikan resolusi konflik sebagai sebuah tindakan pemecahan masalah bersama (solve a problem together). Lain halnya dengan Fisher et al  yang menjelaskan bahwa resolusi konflik adalah usaha menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang berseteru.

Pengertian Mediasi

     Mediasi secara etimologi berasal dari bahasa latin, mediare yang berarti berada di tengah.Makna ini menunjuk pada peran yang ditampilkan pihak ketiga sebagai mediator dalammenjalankan tugasnya menengahi dan menyelesaikan sengketa antara para pihak. Berada ditengah juga bermakna mediator harus berada pada posisi netral dan tidak memihak dalammenyelesaikan sengketa. Ia harus mampu menjaga kepentingan para pihak yang bersengketasecara adil dan sama sehingga menumbuhkan kepercayaan dari para pihak yang bersengketaSelanjutnya para ahli memberikan pendapatnya mengenai pengertian mediasi di bawah ini:

Pengertian Mediasi menurut Laurence Bolle, Mediasi adalah proses pengambilankeputusan di mana pihak dibantu oleh mediator, dalam hal ini upaya mediator untukmeningkatkan proses pengambilan keputusan dan untuk membantu para pihak mencapaihasil yang mereka inginkan bersama.Menurut J.Folberg dan A. Taylor,

Garry Goopaster mengemukakan pengertian mediasi, Mediasi ialah suatu prosesnegosiasi pemecahan masalah di mana pihak luar yang tidak memihak (imparsial) bekerjasama dengan pihak-pihak yang bersengketa untuk membantu mereka memperoleh kesepakatan perjanjian yang memuaskan.

Pengertian Mediasi menurut Christopher W. Moore, Mediasi adalah intervensi dalamnegosiasi atau konflik dari pihak ketiga yang dapat diterima yang terbatas atau tidak adakeputusan otoritatif membuat kekuasaan, tetapi membantu pihak-pihak yang terlibat dalam sukarela mencapai penyelesaian yang saling diterima dalam sengketa.

Jenis-Jenis Meditasi

Berikut adalah beberapa jenis mediasi yang umum digunakan dalam resolusi konflik:

Mediasi Fasilitatif: Mediasi fasilitatif melibatkan mediator yang bertindak sebagai fasilitator untuk membantu pihak-pihak yang terlibat dalam konflik berkomunikasi dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Mediator ini mendorong dialog, mendengarkan dengan aktif, mengajukan pertanyaan, dan membantu pihak-pihak mengeksplorasi berbagai opsi untuk mencapai kesepakatan.

Mediasi Evaluatif: Mediasi evaluatif melibatkan mediator yang memberikan penilaian atau pendapat tentang kekuatan dan kelemahan argumen masing-masing pihak. Mediator dalam mediasi ini dapat memberikan saran dan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terlibat berdasarkan penilaiannya. Tujuannya adalah untuk membantu pihak-pihak dalam mengenali alternatif dan kemungkinan hasil yang mungkin terjadi jika konflik tersebut diajukan ke jalur peradilan.

Mediasi Transformasional: Mediasi transformasional fokus pada mengubah dinamika dan hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Mediator berupaya untuk memfasilitasi dialog yang mendalam dan saling pengertian antara pihak-pihak, dengan tujuan mengembangkan pemahaman baru, memperbaiki hubungan, dan mempromosikan pertumbuhan pribadi.

jenis mediasi yang tepat dapat bervariasi tergantung pada sifat dan konteks konflik yang ada. Mediator yang berpengalaman biasanya akan memilih dan menerapkan pendekatan yang paling sesuai dengan situasi yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun