Momentum ini mencatat pula bahwa tidak sulit bagi petani untuk diterima di Istana Negara. Istana rakyat yang menerima dengan terbuka bukan hanya untuk pengusaha ternama, bukan hanya pejabat, bukan hanya pesohor dan mereka yang status sosial tinggi namun juga buat para petani! Dan tidak semua orang bisa bermimpi atau bisa menginjakkan kaki di Istana Negara secara nyata.
Sebuah momentum bahwa petani adalah profesi yang dihormati sebagaimana Bung Karno menyebutkan singkatan petani adalah sebagai "penyangga tatanan negara Indonesia." Bukan hanya untuk petani Tanah Karo saja tetapi petani di seluruh nusantara.
Ke depan tantangan bagi masyarakat Karo dengan pertanian jeruk manisnya seharusnya menjawab dengan produksi yang lebih maksimal dan berdaya saing. Jeruk manis karo (bahasa Karo: "rimo") bisa sejajar dan berkompetisi dengan serbuan jeruk luar negeri baik dari China, Taiwan, Tahiland dan produk pertanian negara lainnya. Tidak sampai hanya diterima aspirasi dan euforia tetapi bergerak maju dengan kualitas yang semakin baik.
Peristiwa di atas adalah pelajaran dalam menyikapi kewenangan sesuai hirarki pemerintahan. Adalah sebuah pekerjaan rumah pula bagi setiap pemimpin daerah atas peristiwa ini. Bagaimana punya prioritas dan kepedulian pembangunan dan upaya perbaikan kawasan infrastruktur yang memadai yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Lebih dari pada itu pula adalah bagaimana menimbulkan rasa keberanian rakyatnya untuk menjumpai pemimpin daerah sebagai orang tua tanpa rasa tertolak duluan untuk menyampaikan aspirasi demi kemajuan bersama. Â
Akhir catatan ini, semoga petani-petani di Karo bahkan di Indonesia dapat semakin menunjukkan jiwa kesatria, mandiri, ulet, pantang menyerah dan tetap santun. Fokus dengan kekuatannya dan semakin berdaya saing dengan memanfaatkan teknologi berikut pemasaran secara digital. Maju terus petani Indonesia. Terima kasih Pak Presiden, Jokowi...
Selama ada niat baik, di situ selalu ada jalan
Mejuah-juah man banta kerina
Salam Indonesia Maju
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H