Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Zumri Sulthony, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Tanah Karo Cory Sebayang, anggota DPR RI Komisi X Sofyan Tan dan Prof. Djohar Arifin Husin, dan Direktur UNESCO Jakarta Mohamed Djelid.
Menyoroti isu yang diangkat pada konferensi internasional ini, Sofyan Tan anggota DPR RI Komisi X menegaskan bahwa pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat penting untuk masa depan bangsa Indonesia. Provinsi Sumatera Utara yang telah diberikan Tuhan yaitu Danau Toba dengan keindahan yang luar biasa.
Wilayah Danau Toba yang terdiri dari keanekaragaman agama, suku dan ras berikut budaya yang berbeda-beda dan kemudian membentuk satu keunikan tersendiri. Dilihat dari unsur keindahan, kita sudah tidak ada taranya, artinya Danau Toba adalah yang terindah di dunia.
Dilihat dari sudut budaya juga sangat luar biasa. Soal makanan, kita punya daya tarik. Toba punya keunikan, kalau selama ini yang membuat pedas adalah cabai, di Toba kita memiliki andaliman (sering disebut sebagai mericanya Toba).
Kalau bicara makanan yang menarik dan natural, kita punya ikan arsik yang dimasak dengan sangat ramah lingkungan. Ada lagi Naniura yang mirip Sashimi khas Jepang, ujar Sofyan Tan menegaskan.
Konferensi internasional ini dibuka secara resmi oleh Sandiaga Salahudin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang hadir secara daring.
Dalam sambutannya, dia meminta keberlanjutan dan tetap melestarikan aset dunia Danau Toba dengan penyatuan visi, berkolaborasi antara seluruh stakeholder sehingga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Tujuan ini dapat terlaksana dengan program yang tepat manfaat, tepat sasaran dan tepat waktu. Untuk itu harus gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi agar lapangan kerja terbuka seluas-luasnya, ujar Sandiaga Uno menegaskan.
Menyambung pernyataan Menteri Sandiaga, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF, Rizki Handayani, menjelaskan konferensi internasional ini dilakukan untuk mendiskusikan dan mencari berbagai solusi terhadap masa depan DSP Toba.
Harapan dari konferensi ini bisa mempertahankan dan menguatkan produk wisata yang ada di Toba. Tentunya dengan mengedepankan kearifan lokal dan pelestarian lingkungan.