Bagi saya, yang adalah satu dari 7,7 miliar orang lebih masyarakat dunia saat ini, tentunya tidak bisa bersuara lantang untuk menyelamatkan bumi lewat NZE. Suatu perubahan besar akan dimulai dari perubahan kecil terlebih dahulu. Setidaknya gerakan NZE bisa dimulai dari diri saya dan anda lewat hal-hal yang sederhana dan konsisten.
Ada 5 aktivitas utama berkaitan dengan NZE yang menjadi tanggung jawab setiap individu di atas planet bumi ini. Aktivitas pertama adalah bagaimana cara pandang dan sikap setiap individu memenuhi kebutuhan akan makanan (pangan). Sebagai konsumen dari penikmat hasil pangan yang dihasilkan oleh petani yang telah bersusah payah menghadirkan berbagai panganan di meja makan atau piring setiap orang justru terkadang menjadi sia-sia dengan begitu banyaknya sisa makanan yang terbuang. Kontras dengan di belahan dunia lainnya yang justru mengalami bencana kelaparan.
Dari beberapa pengalaman baik di dalam maupun di luar rumah masih didapati dari sebagian orang yang begitu rakus dengan makanan dan sebagian lainnya "si tukang diet" yang tidak menghabiskan makanan dan kemudian menjadi sampah. Sampai pada titik dan momen bagaimana menaksir kata "cukup" dengan porsi dari perut setiap individu akan makanan adalah sebuah pekerjaan rumah hingga abad ini. Belum lagi isu lain dengan perubahan pola makan maupun fungsi makanan yang sejatinya adalah sebagai kebutuhan pokok, sedikit bergeser menjadi sebuah simbol atau kebutuhan identitas bahkan prestise. Apa, berapa dan di mana makanan yang dimiliki menggeser dari kata utama "kenyang" yang terkadang membuat diri kita sebagai manusia perlu banyak merefleksikan diri.
Bagaimana menyikapi akan kebutuhan dan penggunaan sumber energi dalam beraktivitas baik sebagai pekerja atau pengusaha menjadi aktivitas kedua untuk mencapai NZE. Pemanfaatan energi yang paling umum digunakan adalah penggunaan listrik. Prilaku dan kebiasaan menghemat listrik baik di rumah atau di kantor adalah menjadi perhatian serius.
Acapkali sesuatu yang menjadi beban kantong pribadi tidak selaras manakala beban itu secara tidak langsung ditanggung oleh perusahaan. Tagihan listrik di rumah yang sering membuat kantong kita jebol seperti tidak memiliki gereget yang sama saat oleh prilaku kita yang tidak disiplin menggunakan listrik di kantor. Peralatan kantor (AC, PC, laptop, printer, mesin fotokopi dan lainnya) maupun lampu yang masih menyala saat beristirahat bahkan ditinggalkan begitu saja ketika pulang kerja adalah sesuatu yang jauh dari sebuah kepedulian. Belum lagi pemanfaatan teknologi berbasis paperless juga belum efektif dan kurang familiar oleh beberapa pekerja. Alhasil limbah kertas menjadi momok biaya bagi perusahaan.
Sebenarnya upaya mencapai NZE hingga menjadi kebiasaan baru lainnya di tengah pandemi Covid-19 adalah dengan meningkatkan prilaku produktif lewat budaya tepat waktu, tepat tujuan dan tepat manfaat yang bisa menjauhkan diri dari budaya konsumtif. Kunci keberhasilan lainnya adalah melalui transfer pengetahuan khususnya kepada para tokoh agama yang bisa menyuarakan NZE yang bila ditelisik adalah sebuah aksi nyata ibadah dan perwujudan nilai rohani demi menyelamatkan keberlangsungan hidup diri dan orang lain.
"Save the Planet, Save the Future"