Sedikit berbeda, mengikuti tren gaya hidup termasuk per skincare-an dan produk turunan lainnya, maka tujuannya bukanlah untuk sebuah kata gelamor atau sensasi namun lebih kepada fungsi dan manfaat langsung ke diri sendiri. Hasilnya juga masih harap maklum karena jauh dari kata supermodel, ganteng, hebat, terkenal atau trendy. Orang biasa yang ingin berkarya secara totalitas dan sehat-sehat saja. Cukup!
"Selanjutnya kenapa repot-repot dan apa hubungannya dengan judul di atas Bray?"Â
Tunggu dulu ternyata akses dan efek terhadap perkembangan gaya hidup khususnya upaya menjaga penampilan fisik lebih oke dan mempesona menimbulkan kegaduhan dengan istilah celaan fisik (body shaming). Sebuah tindakan mencemooh atau mengejek penampilan fisik seseorang.Â
Cakupan celaan fisik sangat luas dan dapat mencakup celaan gemuk, celaan kurus, celaan tinggi badan, celaan rambut, warna rambut, bentuk tubuh, otot seseorang, atau kekurangannya, celaan penampilan (ciri wajah).Â
Disadari atau tidak, sebagian orang kerap melakukan body shaming dan menganggapnya sebagai sebuah candaan atau basa-basi belaka dan sekedar mencairkan suasana. Pilihan antara blok penyanjung penampilan fisik vs blok penyanjung penampilan non fisik termetafora menjadi "Kaum Skincare Vs Kaum Dasteran"
Apakah ini sebuah permainan dari upaya pasar yang menjual produk dan gaya hidup para pecinta tren fashion dan mode dimana lain pihak orang yang tidak mengikutinya masih dengan mempertahankan ke chubby-annya, aliran kedasteran, dan fokus pada kemuliaan jiwa tanpa memandang gaya atau fisik. Terserah saja dengan pendapat anda dan mau memihak kemana.
Bank Itu adalah Layanan Jasa...
Tapi anda sekarang bekerja di jasa layanan publik, dan namanya itu adalah karyawan bank. Penampilan adalah sebuah hal yang diatur bahkan sedikit mencubit "hak azasi"Â seseorang karyawan bank karena menjadi sebuah penilaian kinerja.Â
Sampai hari ini front liner atau garda terdepan untuk menggambarkan kualitas bahkan terpotret menjadi keterwakilan dari sebuah gambaran utuh profesionalisme merek bank.Â
Dan itu pertama sekali dilihat, diuji, dan dibuktikan dengan berinteraksi langsung dengan Customer Service Officer, Teller dan para Marketer Bank.Â
Dan sebagai manusia yang terdiri dari tiga kemampuan sempurna oleh Neurolinguistik diuraikan dengan kemampuan mendengar (audiotory), kemampuan melihat (visuality), dan kemampuan merasakan (kinesthetic).Â
Maka penilaian yang tertua adalah pada pandangan secara fisik. Sehingga dalam konsep layanan dengan istilah "first impression" itu adalah menjadi mutlak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!