Berguguran dedaunan jatuh mendapatkan tanah,
Bukan karena merindu tapi angin yang memaksa pergi,
Teriknya mentari menari gembira juga saling bersahutan,
Dalam kilauan cahaya kesempurnaan di setiap tepi,
Mendapatkan aku yang gemetar mengapa tak kudapatkan dia,
Yang jauh pergi memberikan dahaga bagi hasrat yang tersesat,
Jauh tak mampu kugapai meski menelusuri rapatnya bumi,
Bertemu dengan kerasnya bebatuan menangis bersama,
Kering nan tandus tak berani menolak api yang penuh dendam,
Menghanguskan kaki dan jemari yang semakin merapuh,
Menanti pagi di tengah siksaan siang dan bersiap menyambut malam di pengujung takdir,