Lahir kemudian mati sejatinya sebuah kehidupan,
Mengarungi lautan bersama berlayar menuju tujuan,
Tercipta sebagai yang hina dan mencari kekosongan tanpa tatapan,
Sadar dalam nalar dan mencari darma penuh ketenangan,
Bercermin mencari ego penuh dusta jatuh dalam lamunan,
Bagaikan pasir putih yang terhampar luas sejauh tepian lautan,
Dawai alunan surga mendekatkan pada alam dan seluruh ciptaan,
Beranjak pergi dari manusia yang penuh keserakahan,
Kurayakan hening ini bersama jiwa berjumpa cinta penuh rajutan,
Mengulurkan tangan berangkul mesra menepis seluruh perbedaan,
Karena Dia Sang Pencipta tiada pernah terbujuk rayu godaan,
Berharap damai antar sesama yang disambut hangat lewat ucapan ,
Kita yang tak pernah bertemu tapi tetap satu abadi dalam persahabatan,
Tetap berbagi menyongsong perayaan menuju akhir datangnya sebuah kemuliaan.
Medan, 25 Mei 2021
-Jesayas Budiman Surbakti-Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H