Generasi milenial adalah generasi yang saat ini hampir di setiap perusahaan telah merajai di setiap lini ataupun kedudukan. Bukan saja hanya korporasi di Indonesia namun juga di seluruh dunia.
Generasi yang terlahir di rentang waktu tahun 1980 hingga 1995, sehingga diperhitungkan bahwa generasi atau angkatan kerja ini adalah di kelompok usia produktif di kisaran umur 25-40 tahun.
Sebuah Angkatan kerja yang menjadi garda terdepan yang sesungguhnya menjadi tulang punggung perusahaan.
Dari data di kantor saya saja hampir 80% adalah juga diduduki oleh para milenial. Dari mulai karyawan biasa sampai ke beberapa posisi jabatan eksekutif.
Fenomena akan karakter dan kompetensi para milenial ini yang menurut pandangan saya adalah sesuatu yang menjadi ulasan dan poin penting terhadap kesuksesan jangka pendek maupun jangka panjang.
Mengelola para milenial dengan perbedaan karakter dan tujuan adalah menjadi krusial sehingga regenerasi dapat terwujud. Berikut pula keberlangsungan regenerasi dan perpindahan tongkat estafet kepemimpinan organisasi dengan baik.
Si Anak Bawang Manja
Setidaknya dari pengalaman dan pengamatan langsung terhadap generasi ini adalah terkesan sebagai anak bawang yang baru masuk kerja dengan karakter yang terkesan manja. Kemanjaan terlihat kala diberikan beban ataupun tugas yang berbatas waktu.
Sepertinya antara harapan dengan kenyataan berhadapan dengan rutinitas organisasi yang sedikit kaku akan menjadi masalah utama bagi si anak manja.
Perkembangan dan perubahan era yang telah sangat dekat dan familiar dengan rentetan alat-alat digital dan otomasi membuat para milenial cenderung beranggapan bahwa suasana kantor dan tugas yang dihadapi adalah seperti menekan keypad laptop atau gadget.
Sebuah neraka bila ternyata lingkungan kerja yang mereka masuki masih jauh dari kata “canggih” dengan segala infrastruktur yang kurang memadai.