Mohon tunggu...
Jogja Media Network
Jogja Media Network Mohon Tunggu... Animator - Satria Alif - http://bit.ly/jogjabeda. Book Writers and Freelance Journalist

Abdi Negara dan penulis yang selalu heran terhadap semua kejadian absurd di sekitarnya. Bercita-cita mendirikan pentagon di Indonesia dan mempunyai kedai sederrhana tempat makan bagi sahabat-sahabatnya... I am an Animator too. Specialist in 3D Animation. But good enough in 2D Animation. You can check my gallery of porto folio @ http://bit.ly/jogjabeda

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Melihat Perkebunan Melon Tabulampot Skala Besar di Amar Farm Yogyakarta

17 Oktober 2023   23:16 Diperbarui: 17 Oktober 2023   23:42 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Rosul, pendiri dan pimpinan Amar Farm

Melihat Perkebunan Melon Tabulampot Skala Besar di Amar Farm Yogyakarta

Minggu, 15 Oktober 2023 - Kompasianers, kalian pernah membayangkan bagaimana buah melon dibudidayakan? Sering menikmati buah melon dan kepingin melihat kebun tanamannya? Pernah bertanya bagaimana buah melon bisa sangat manis dan enak dimakan? Hari minggu kemarin, saya diundang datang ke Amar Farm, sebuah perkebunan melon dengan luas 2 hektar dan menggunakan teknologi green house pertanian pintar di wilayah Banaran, Sendangadi, Mlati Sleman, Yogyakarta.

Mulanya saya berpikir lahan untuk melon kali ini sama saja dengan lahan semangka yang biasa saya temukan di hamparan ladang petani semangka di kebun Paliyan Gunung Kidul. Tapi kali ini saya cukup kaget karena melihat lahan kebun melon yang ditanam dalam pot sejumlah 2.200 tanaman dalam satu green house. Artinya ada 2 tanaman melon dalam setiap pot yang berpotensi menghasilkan 2 buah melon untuk sekali panen.

Muhammad Rosul, pendiri dan pimpinan Amar Farm
Muhammad Rosul, pendiri dan pimpinan Amar Farm

Lho? Bedanya apa dengan buah yang ditanam di hamparan dengan buah yang di tanam dalam pot? Begini Kompasianers, kita bisa menanam buah di hamparan tanah dengan bebas dengan catatan punya lahan yang luas dan ketersediaan air yang melimpah. Lalu, bila kita tidak mempunyai 2 syarat tersebut, bagaimana kita mengembangkan pertanian buah? Solusinya Tabulampot, Tanaman Buah Dalam Pot. Tabulampot adalah solusi mengembangkan pertanian di lahan terbatas. 

Di kota Yogyakarta, terdapat asosiasi petani tabulampot yang mengembangkan pertanian vertikal di halaman rumah dan di antara gang-gang sempit yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Namun, bila kita menggunakan tabulampot untuk membuat pertanian skala besar seperti yang dilakukan Amar Farm.

Muhammad Rosul di ruang kendali nutrisi dan pengairan green house Amar Farm
Muhammad Rosul di ruang kendali nutrisi dan pengairan green house Amar Farm

"Saya memulai usaha budi daya melon baru 2 tahun dengan metode tabulampot. Pada saat pandemi saya mendapatkan ide membangun kebun melon dengan menggunakan bibit melon unggulan dari Jepang, Kimoji," terang Muhammad Rosul pemilik Amar Farm sekaligus anggota Asosiasi Petani Milenial di kota Yogyakarta. Rosul tidak mempunyai latar belakang pertanian. Ia seorang Sarjana Ekonomi bisnis yang memilih jalur pertanian sebagai usahanya sekarang. "Saya bangun Amar Farm karena kepepet. Sepulang dari Jakarta, saya memutuskan membangun lahan pertanian dan peternakan di Jogja dari nol."

Rosul bersama Eka Yulianta, Ketua Asosiasi Tabulampot Kota Yogyakarta
Rosul bersama Eka Yulianta, Ketua Asosiasi Tabulampot Kota Yogyakarta

Rosul mempercayakan pengelolaan Amar Farm kepada rekan-rekannya dan membangunnya dengan belajar dari Internet dan belajar dari pengalaman pengusaha pertanian. Ia memilih mengembangkan melon Kimoji dengan sistem tanam dalam pot dan pemberian air dan nutrisi yang dikendalikan secara otomatis lewat instalasi yang dirancang sarjana pertanian yang direkrutnya dan seorang tukang listrik yang baru pertama kali membangun sistem otomatisasi green house!

"Semuanya hasil coba-coba. Saya minta seorang tukang listrik untuk merancang jalur listrik yang mengendalikan pengairan dengan menggunakan pipa dan disalurkan ke ribuan pot," terang Rosul sambil menunjukkan salah satu green house yang menampung 2200 pohon melon. Tumbuhan melon sangat rentan terhadap serangan hama, suhu , air dan jamur.

"Saya menggunakan bibit melon Kimoji dari Jepang. Kami menjalankan kemitraan dengan supplier bibit kami di sana dan mengembangkan pasar buah melon Kimoji ke Jogja, Jakarta dan Surabaya." jelas Rosul.

Hasil panen melon setelah 90 hari
Hasil panen melon setelah 90 hari

Melon premium Kimoji
Melon premium Kimoji

Melon Kimoji yang dikembangkan di 4 Green House Amar Farm habis terserap pasar setiap panen 90 hari sekali. Setiap greenhouse menghasilkan 2 ton melon. Dengan total produksi sebanyak 8 ton dan harga jual melon di kisaran Rp. 35.000-40.000,-/kilogram.

"Tidak semua melon produksi dari Amar Farm dibeli dengan harga premium. Pembeli kelas hotel dan supermarket mensyarakatkan ciri-ciri yang sempurna yang bisa dilihat secara fisik," terang Rosul sambil membagikan potongan melon Kimoji hasil panennya. Rasanya manis dan teksturnya tebal.. "Dari 8 ton produksi kami, sekitar 10%nya kami lempar ke pasar biasa. Baik online maupun pembeli langsung skala kecil. Kalau lihat di market online, melon Kimoji tembus di harga Rp. 135.000 per kilogram."

Rosul menjelaskan, ia ingin mengembangkan pertanian melon hingga masuk ke skala ekspor. Permintaan dari Jepang untuk buah melon Indonesia sebesar 8 ton per bulan. Sementara Amar Farm hanya mampu memproduksi 8 ton per 3 bulan dan terserap habis ke pasar dalam negeri.

Suasana di dalam green house
Suasana di dalam green house

"Bagi saya, pertanian itu adalah bisnis yang indah dan berkah. Setiap hari kita menanam bibit yang akan hidup dan berbuah yang dinikmati manusia. Pertanian adalah bisnis yang tidak akan ada habisnya. Saya senang bisa membangun Amar Farm sebagai tempat untuk berbisnis, menyebarkan ilmu pertanian dan sarana bagi mahasiswa yang datang untuk magang dan bekerja," kata Rosul sambil  berkeliling melihat lokasi perkebunan green housenya.

Selain budi daya melon. Amar Farm sudah mengembangkan budi daya ternak bebek sejak 2019 yang mampu menghasilkan ribuan telur setiap hari dan terserap habis di pasar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hanya menggunakan lahan seluas 2 hektar, Amar Farm menjadi percontohan usaha pertanian yang menggunakan konsep smart faming, alias sebuah konsep pertanian yang efisien dan optimal dalam mengolah SDM dan fasilitas pengolahannya.

Setyawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun