Mohon tunggu...
M Rosyid J
M Rosyid J Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Researcher di Paramadina Public Policy Institute

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Office Boy dan Bahasa Inggris dalam Lingkaran #AksiBarengLazismu

18 November 2014   21:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:29 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“I like to sing Shalawat because I love Nabi Muhammad… I can fly…” sontak ini mengundang tawa teman-teman di dalam kelompok diskusinya.

Bagi mereka yang baru mulai belajar, berbicara dalam Bahasa Inggris dalam kelompok kecil relatif meningkatkan keberanian mereka. Ia tidak harus menghadapi situasi yang terbuka yang bisa membuat mereka malu jika membuat kesalahan. Penelitian juga menunjukkan bahwa belajar dalam kelompok kecil terbukti meingkatkan motivasi belajar.

[caption id="attachment_376299" align="aligncenter" width="504" caption="Suasana CEC"]

14162959331174461186
14162959331174461186
[/caption]

Di sinilah kunci pentingnya menggunakan kelompok kecil dalam belajar bahasa, khususnya Bahasa Inggris. Dalam melaksanakannya, tentu di dalam tiap kelompok harus ada minimal seorang yang telah mahir sehingga memudahkan siapapun membutuhkan bantuan.

Setiap pertemuan berbeda-beda topiknya. Salah satu anggota diminta untuk presentasi apapun yang menjadi keinginannya. Topik beragam mulai dari kebudayaan, pendidikan, pekerjaan, film, musik, info beasiswa, dll.

***

Dalam CEC, siapapun boleh datang tentunya. Meski kebanyakan mahasiswa, beberapa OB kampus dan driver juga bergabung, ikut serta belajar Bahasa Inggris. Mereka datang atas keinginan sendiri? Tidak.

“Ayo datang nanti ya…” ajak saya pada Jamal minggu pertama CEC dimulai.

“Aduuuh, malu ane. Kagak bisa Bahasa Inggris. Ntar diketawain. Pingin sih, tapi… takut ngga bisa…” jawabnya waktu itu.

Saya melihat banyak sebenarnya banyak orang yang ingin belajar bahasa asing khususnya Inggris, namun mereka sulit dan takut untuk memulai. Bukan hanya Jamal, sulit juga rupanya mengajak mahasiswa untuk bergabung dan belajar bersama. Alasannya sama: malu, nanti ditertawakan, tidak bisa, dll.

Saya beruntung bisa, akhirnya, memaksa mereka untuk datang. Ketika pertama kali diminta bicara, Jamal memang malu-malu, demikian juga siapapun yang ikut dalam kelompok ini termasuk mahasiswa. Namun setelah satu demi satu kalimat diucapkan dalam Bahasa Inggris, beban ketakutan rupanya menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun