Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala Thomas 1982, Bangkitnya sang Naga!

8 Februari 2011   23:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 4285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12972078841443128317

3 angka tunggal di malam ke 2,  diambil semua oleh China yang berhasil membalikkan keadaan. Dari unggul 3-1, Indonesia jadi tertinggal 3-4.

Semua beban, kini terletak dipundak pasangan Kartono/Heryanto sebagai pasangan nomor 1 dunia (meskipun belum ada peringkat) melawan pasangan China Sun Zhian/Yao Ximing, yang secara teknis selapis di bawahnya. Tapi ternyata pasangan Indonesia ini tidak siap untuk memikul beban mental seberat itu. Kelihatan sekali, terutama di set ketiga mereka bermain buruk, di bawah form terbaiknya, bermain serba salah dan tidak mampu keluar dari tekanan pasangan China yang bermain kesetanan.

Kartono/Heryanto yang diperhitungkan menang,  nyatanya menyerah 14-17, 15-3, 1-15.

Dan........Piala Thomas terbang ke China 3-5!

Di partai penutup, Christian Hadinata memberikan 'hadiah hiburan' sekaligus menambah panjang rekornya yang tak terkalahkan di ajang Piala Thomas. Ganda dahsyat Christian/King ini menghancurkan Luan Jin/Lin Jianli straight set 15-4, 15-11.

Skor akhir Indonesia vs China 4-5.

Epilog

China sukses melakukan "Vini, Vidi, Vici" dan memperpanjang 'kutukan' Piala Thomas. "Juara Baru selalu hadir pada kesempatan pertama" (Malaya merebut piala ini 1949 pada kesempatan pertama berpartisipasi. Demikian juga Indonesia 1958).

Berakhir sudah era Indonesia yang tak terkalahkan sejak 1958 (maaf, hilangnya Piala Thomas tahun 1967 buat saya, bukan karena kalah).

Pasangan Kartono/Heryanto menjadi bulan-bulanan pers, dan disebut sebagai "juara yang tak mampu memikul tanggung jawab". Meskipun mereka juga menang sekali. Lius Pongoh yang 2 kali kalah juga tidak luput dari cercaan publik, meskipun dia sudah berjuang habis-habisan. Ajaibnya Rudy dan King baik-baik saja, meskipun juga kalah. Rudy Hartono mengakhiri sejarahnya di bulutangkis dunia yang ditulis dengan tinta emas, dengan kekalahan.

Meskipun kalah menyakitkan, cinta saya kepada bulutangkis Indonesia tidak berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun