Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala Thomas 1982, Bangkitnya sang Naga!

8 Februari 2011   23:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 4285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12972078841443128317

(yang benar-benar spektakuler adalah prestasi putri mereka, hanya Lene Koppen (Denmark) yang mampu menembus keperkasaan putri-putri China di perempat final. Zhang Ailing akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan rekan senegaranya Li Lingwei 11-4, 11-6).

Jadi, memang hanya China yang menjadi lawan paling potensial buat Indonesia. Dan memang Indonesia yang menjadi tujuan akhir China. Justru ketika sektor ganda Indonesia sedang tidak menentu dan tunggal putra yang hanya bertumpu pada King seorang.

Putaran Final Piala Thomas 1982.

Indonesia yang juara bertahan hanya menunggu di semifinal melawan Inggris (yang bersusah payah menang atas Malaysia 5-4). Seperti diramal, Indonesia menang 8-1. Satu-satunya kekalahan yang membuat risau adalah dari Kartono/Heryanto yang ditundukkan Mike Tredgett/Martin Dew 10-15, 1-15.

China, meskipun memulai pertandingan dari babak kualifikasi zona Asia, mendapat bye di babak perempat final dan langsung ke semifinal melawan Denmark. China lolos ke final menghantam Denmark, juga dengan 8-1.

Akhirnya pertemuan yang ditunggu-tunggu dunia, sejak kemunculan China 1974 terjadi juga. Indonesia sebagai pemegang supremasi yang sedang menurun dan China sebagai penantang, justru sedang menanjak!

Pertandingan final diselenggarakan di London, 20 dan 21 Mei 1982.

Analisa strategi sebelum pertandingan

Melihat prestasi ganda China di All England, 2 bulan sebelum pertandingan ini, yang hanya pada level "biasa-biasa saja", Indonesia masih optimis mampu memperoleh 4 angka dari sektor ganda. Apalagi, hadirnya pasangan gado-gado yang terbukti sangat tangguh Christian/King! (salah satu ganda terbaik dunia sepanjang masa selain Park Joo Bong/Kim Moon Soo dan Chandra Wijaya/Tonny Gunawan). Hanya 1 angka lagi yang diperlukan dari tunggal dan Piala Thomas tetap di Indonesia! Untuk tujuan itu, dengan cerdas, Rudy dipasang sebagai tunggal ketiga dengan perhitungan tidak ada tunggal ketiga China yang mampu mengalahkan Rudy!.

Tapi China juga tak kurang strategi. Luan Jin yang seharusnya jadi tunggal pertama, dipasang di tunggal ketiga untuk menghadapi Rudy!

Malam Pertama.

King mengawali pertandingan dan menunaikan tugasnya dengan baik. Meskipun Chen Changjie melawan dengan gigih, terutama di set ke 2, King menang 15-8,15-13 (1-0 Indonesia). Lius Pongoh di tunggal kedua tidak mampu meladeni kecepatan Han Jian 5-15, 7-15. (Indonesia 1, China 1).Ganda utama Indonesia Kartono/Heryanto juga menunaikan tugasnya dengan baik, menundukkan Luan Jin/Lin Jiangli 15-8,13-15,15-9. (2-1, Indonesia).Christian/King, meskipun dipaksa bermain marathon set oleh ganda utama China Sun Zhian/Yao Ximing namun menang juga 15-10,12-15,15-8.

Malam Pertama Indonesia unggul 3-1. Dan yang paling melegakan, 1 angka tunggal berhasil diambil oleh King!

Malam Kedua.

Rudy ternyata tidak mampu menembus sang "Tembok China" Luan Jin 9-15,15-1, 9-15. Pertandingan kedua, King vs Han Jian menjadi sajian terdahsyat malam itu. Meskipun kalah, King berjuang habis-habisan. Pertandingan berjalan seru dan mendebarkan, Angka bergeser sangat ketat 12-15,15-11,14-17. Di partai ketiga Lius Pongoh si "bola karet"  juga jatuh bangun memberikan perlawanan ngotot, meskipun kalah tipis atas Chen Changjie 17-18, 12-15.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun