Pertandingan kemudian dihentikan oleh Scheele.
D. Epilog.
Kejadian selanjutnya, Indonesia harus melanjutkan pertandingan yang tersisa di tempat netral. Karena Indonesia menolak (untuk dinyatakan 'bersalah'), Â Indonesia diputuskan kalah 6-3.
Tapi ulah penonton yang tidak tertib seperti itu ternyata bukan cuma milik Indonesia. 3 tahun kemudian penonton KL membalasnya dengan sama hebohnya, sama kurang ajarnya, tapi Tim Bulutangkis Indonesia tahun 1970 terlalu kuat untuk tuan rumah, meskipun didukung penuh oleh penonton. Â Indonesia di final menang telak 7-2 atas Malaysia.
Tahun 1992 Ardy Wiranata cs di Bukit Jalil harus menyaksikan spanduk raksasa yang dibentangkan supporter Malaysia "Garuda Fall" dan kalah 2-3 dari Malaysia di final.
Giliran Jakarta menjadi tuan rumah 1994, Indonesia yang sudah unggul harus kembali menerima provokasi Malaysia yang enggan meneruskan pertandingan setelah kalah 0-3.
Jadi, apakah malam itu supporter Indonesia memberikan perlakuan tak senonoh pada tamunya? Rasanya jawabannya sangat kompleks dan saling berkait sebab dan akibat. Yang jelas, saat itu Indonesia kalah karena keputusan, bukan karena kalah bertanding.
Sumber: pengalaman pribadi, Wikipedia, Youtube, Badminton Blogs, dan lain-lain .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H