[caption id="attachment_296902" align="aligncenter" width="262" caption="kiri atas searah jarum jam : Squire, Anderson, Wakeman, Howe dan White (philliprauls.com)"][/caption] Grup ini berdiri atas prakarsa Chris Squire dan Jon Anderson, 1968 dan sampai sekarang masih eksis. Dibanding yang lain, grup ini paling sering bongkar pasang personil (paling tidak ada 18 pemusik yang pernah menggawangi Yes), tapi ’formasi maut’ grup ini adalah ketika Jon Anderson (vokal), Steve Howe (gitar), Rick Wakeman (kibor), Alan White atau Bill Bruford (drum) dan Chris Squire (bass) bergabung di tahun 1971-1974.
Tahun 1972, Yes merilis album Close To The Edge, yang kelak disebut sebagai puncak karya mereka. Sebuah album yang ‘tidak biasa’ karena album itu hanya berisi 3 lagu saja. Di salah satu sisinya cuma ada lagu Close To The Edge yang berdurasi 19 menit, di sisi satunya ada Siberian Khatru 9 menit dan lagu ‘kebangsaan’ Yes, .....And You And I , 11 menit..
Sejak 1974, formasi Yes ber-ubah2 terus. Perubahan itu memicu juga perubahan arah musiknya. Kalau Pink Floyd secara pelan kreativitasnya menurun, ELP membubarkan diri, Genesis ditinggalkan penggemar lamanya karena arah musiknya berubah, Yes justru dicaci penggemarnya sendiri. Album 90125 di tahun 1983 tidak lagi memuat lagu-lagu epik yang biasa mereka mainkan.
Ironisnya album ini laris, berkat lagu “Owner of A Lonely Heart” . Dan salah satu lagu di album ini, “Cinema”, memperoleh anugerah Grammy, 1985.
Klip ini merekam penampilan ‘formasi maut’ Yes ini, di Rainbow Theatre (London), 1972. Lagu “Yours Is No Disgrace” ini ada di album “The Yes Album” 1971 (ketika Rick Wakeman belum bergabung). Lagu aslinya berdurasi 7 menit jadi molor sebab Steve Howe ‘kesurupan’ ketika bermain-main dengan gitarnya…..
*
Benernya yang sangat layak buat diceritakan di sini sebagai "icon" selanjutnya di jaman itu adalah ELP alias Emerson, Lake and Palmer. Tapi grup ini sudah pernah diceritakan oleh yang nulis sangat panjang kali lebar. Makanya, cerita yang ini aja deh...................
Tangerine Dream.
Tangerine Dream (TD) dibentuk 1967 di Berlin Barat (ketika itu), oleh Edgar Froese bersama para sohibnya. Grup ini masih eksis sampai kini meskipun juga sudah bermetamorfosa beberapa kali. Baik berubah dalam personil, atau berubah arah musiknya. Konon nama Tangerine Dream yg surealis ini berasal dari sepotong syair lagu "......... with tangerine trees and marmalade skies....". (Ada yg tahu lagu apa?)
Musik TD juga amat banyak menghiasi filem sebagai soundtrack. Mereka boleh dibilang amat sukses membangun suasana filem, terutama bila filemnya ber-genre.......... horror.
[caption id="attachment_299760" align="aligncenter" width="423" caption="Froese, Schnitzler, Schulze 1970 (uncut.co.uk)"]
Ooops, musiknya jangan didengerin pas malam Jumat yak?
*
Sebenarnya banyak lagu dari 4 kelompok ini yang dapat dikategorikan sebagai “lagu manis” yang enak didengar. Tapi sengaja yang tampil adalah klip lagu mereka yang tergolong berantakan (meskipun bukan yang “paling berantakan”). Hanya ingin menunjukkan, mengapa aliran musik ini disebut “art-rock” atau “classic-rock”. Jenis lagu yang harus dinikmati dengan serius, seperti menikmati musik klasik. Mendengarkan musik ginian sambil pacaran atau sambil mengerjakan pe-er matematik, ya jelas berantakan..................
___________________________
Sedang bosan komen tentang Jokowi dan Non-Jokowi, rehat dulu di cafe JengQ @ KoplakYoBand Yeeeeaaaah bisa nge-link jugaaaaa.........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H