Author : Jaya, SKM
(Mahasiswa Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin)
Tidak bisa dipungkiri jika kemiskinan global merupakan permasalahan yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan secara paripurna, dalam artian tidak ada lagi manusia yang terposisikan di bawah standar layak hidup atau garis kemiskinan.Â
Permasalahan Kemiskinan begitu sangat kompleks sehingga tidak dapat dipahami dari satu dimensi saja melainkan multidimensi, oleh karena itu diperlukan strategi yang kompleks pula, tidak heran jika permasalahan kemiskinan menjadi prioritas utama dan pertama yang harus diselesaikan secara global, hal ini sesuai dengan komitmen global dan nasional melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Developmen Goals (SDGs).Â
 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)atau  Sustainable Developmen Goals (SDGs) ataupun juga agenda 2030 dideklarasikan pada tanggal 25 September 2015, sebagai agenda internasional yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan melibatkan 194 Negara, civil siciety, dan berbagai stakeholder dari seluruh penjuru dunia.Â
Indonesia Sebagai bagian dari masyarakat dunia turut mengambil peran dan berkomitmen untuk mengimplementasikan TPB/SDGs dan mensejalankan dengan arah pembangunan Nasional.Â
Salah satu kebijakan RPJMN tahun 2020 -2024 yang selaras dengan strategi TPB/SDGs adalah Pengentasan kemiskinan yang dilakukan melalui dua strategi utama yaitu penurunan beban pengeluaran melalui bantuan sosial serta peningkatan pendapatan melalui program ekonomi produktif, Kebijakan ekonomi makro juga menjadi prasyarat untuk pengurangan kemiskinan yaitu stabilitas inflasi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menciptakan lapangan kerja prduktif, menjaga iklim investasi dan regulasi perdagangan, meningkatkan produktifitas sektor pertanian, serta mengembangkan infrastruktur di wilayah tertinggal.
Angka Kemiskinan Ekstrim di Indonesia Tahun 2015-2021
Memasuki tahun ke tujuh sejak TPB/SDGs di deklarasikan, indonesia telah mengimplemetasikan TPB/SDGs, dimana dari data dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2019 proporsi penduduk yang hidup dalam kemiskinan ekstrim mengalami penurunan yang cukup berarti, dengan mengandalkan dua strategi utama yang ditetapkan oleh pemerintah dapat dikatakan Indonesia mampu mencapai target tanpa kemiskinan pada tahun 2030. Â namun pada tahun 2020 awal pandemi covid-19 menghadirkan tantangan unik dalam mencapai SDGs.Â
Tidak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia Covid-19 tidak hanya melanda Indonesia namun seluruh dunia, menurut Dashboard Covid-19 WHO pada November 2021 tercatat sebanyak lebih dari 251 juta penduduk dunia terkonfirmasi Covid-19 dengan lebih dari 5 juta kematian. Sementara itu di Indonesia sendiri sebanyak 4 juta penduduk terkonfirmasi Covid-19 dengan lebih dari 144 ribu kematian.Â
Dampak pandemi Covid-19 yang sangat masif ini mengakibatkan seluruh negara di dunia harus mengevaluasi setiap kegiatan/program pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya untuk kemudian digantikan kegiatan/program untuk memperlambat, mengatasi bahkan mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 lebih buruk lagi. Banyak negara mengoreksi proyeksi ekonomi dari negaranya, terutama tahun 2020 dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan seperti perlambatan, resesi, dan bahkan depresi ekonomi.